Bisnis.com, JAKARTA-- Seksolog Zoya Amirin mengatakan jangan sampai seseorang menolak untuk berhubungan intim saat pasangan mengajak.
SIMAK: Cara Mengubah Hobi Menjadi Bisnis
“Jangan pernah menolak ajak untuk berhubungan intim pasangan,” katanya dalam diskusi dengan Magdalene dengan tema Equality in the Bedroom : The Art of Pleasure di Face Bar, Jumat (18/9/2015).
SIMAK: Begini Cara Tetap Produktif Saat Menganggur
Zoya mengatakan, tindakan penolakan itu jauh lebih menyakitkan dari perasaan patah hati saat diputus oleh pacar ketika masih remaja. Dia mengatakan, bisa saja si pasangan jadi memiliki pemikiran apa yang salah dengan dirinya, sehingga pasangannya menolak untuk berhubungan intim.
SIMAK: Dua Film Telanjangi Sisi Buruk Steve Jobs
Dikatakan, secara emosional hal itu bisa berakibat buruk pada perasaan pasanganya. Alih-alih menolak, Zoya menyarankan untuk mengajak pasangan berbuat lain.
“Namun tetap menunjukan rasa sayang kepada pasangan,” katanya.
Zoya mencontohkan, bila suatu malam si suami baru pulang dari kantor dan tiba tiba mengajak berhubungan intim, sedangkan si istri sedang enggan melakukannya, bisa saja yang istri mengatakan: ‘Bagaimana kalau malam ini kita ciuman aja,’. Atau alasan lain ‘Hari ini saya lebih ingin kamu peluk saja’.
Zoya mengatakan, tidak masalah bila setelah bersentuhan lebih lama, si wanita terangsang dan melanjutkan sentuhan kulit itu hingga berhubungan intim.
Ungkapan Cinta
Bila si pasangan tetap tidak mau dan hanya memberikan kecupan atau pelukan saja hal itu pun tidak masalah. Ini sudah bermakna ungkapan cinta dari seseorang kepada pasangannya.
“Jadi tidak ada penolakan, dan tidak akan ada yang tersinggung,” kata Zoya.
Saran lain, si wanita bisa saja mengajaknya bertanya kepada pasangannya, hal apa yang membuat suaminya tiba tiba ingin berhubungan intim.
“Bisa saja ajakan itu hanya pelampiasan stres suami yang dibawa dari kantor,” kata Zoya.
Alih-alih hanya memuaskan suami, tapi tidak mendapatkan hubungan intim yang berkualitas karena sebenarnya ingin menolak ajakan itu, Zoya menyarankan pasangan itu saling berkomunikasi.
Si istri bisa saja berdiskusi dan mendengarkan keluh kesah yang sedang dihadapi suami, sehingga sang suami bisa menghilangkan stresnya, sang istri pun senang ‘melayani’ suami tidak dengan hubungan intim saat dia sedang tidak berselera.