Ilustrasi kanker payudara/boldsky
Health

Kanker Payudara Bisa Kambuh Puluhan Tahun Kemudian

Eva Rianti
Sabtu, 18 November 2017 - 16:17
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah penelitian terbaru menyatakan, wanita yang telah melakukan pengobatan payudara dengan terapi hormon selama lima tahun untuk mencegah tumor kemungkinan masih mengalami keganasan hingga dua dekade setelah didiagnosis.

Periset memeriksa data dari 88 uji klinis yang melibatkan 62.923 wanita dengan reseptor positif. Setelah mengobati tumor dengan kemoterapi, radiasi atau operasi, wanita biasanya mendapatkan terapi lanjutan yang disebut terapi ajuvan selama lima tahun dengan pil berbasis hormon setiap hari.

Terapi ajuvan itu bertujuan menghancurkan sel kanker yang dalam perawatan primer sebelumnya tidak terbunuh. Semua wanita bisa bebas dari kanker pasca menyelesaikan terapi berbasis hormon ajuvan ini.

Sayangnya, berdasarkan penelitian tersebut, dalam waktu 15 tahun ke depan, kanker bisa kembali kemungkinan 41% pada wanita dengan risiko tertinggi yang memiliki tumor terbesar yang menyebar di luar payudaranya.

“Bahkan wanita dengan risiko terendah yang awalnya memiliki tumor kecil yang tidak menyebar ke kelenjer getah bening atau bagian tubuh lainnya masih memiliki kemungkinan 10% kanker akan kambuh,” kata periset di New England Journal of Medicine

Wanita disarankan untuk waspada terkait kanker payudara yang bisa kambuh ini karena kanker payudara bisa terbengkalai selama bertahun-tahun, sehingga wanita tidak memiliki penyakit yang jelas. Padahal, masih bisa kambuh bertahun-tahun kemudian jika tumor kembali aktif.

“Wanita memerlukan pemeriksaan check-up,pemerikasaan payudara, serta mammografi tahunan,” kata Dr Alana Biggers, seorang peneliti di University of Illinois Chicago yang terlibat dalam penelitian ini.

Bigger menambahkan bahwa wanita berisiko tinggi terkena kanker payudara. Oleh karena itu, wanita harus menjaga berat badan, berolahraga, berhenti merokok, dan membatasi konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko kambuh.

 

 

 

Penulis : Eva Rianti
Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro