Bisnis.com, JAKARTA — Busana dipadu dengan kerajian tangan atau craftsmanship seharusnya dapat menjadi keunggulan Indonesia dalam gelaran fesyen.
Kendati demikian, desainer Ali Charisma menilai konsep tersebut masih belum dioptimalkan untuk bersaing degan produk-produk fesyen lain secara international.
“Tapi pekerjaan tangan tidak dipresentasikan denga baik. Kadang masih kelihatan murahan, padahal dapat dipresetasikan dengan lebih tinggi,” kata Ali saat ditemui di Moda Burgo Indonesia, Kuningan, Rabu (24/1/2018).
Dia mencontohkan produk fasyen apabila dipadukan dengan sulaman yang baik akan menghasilkan sebuah karya desain fesyen yang sempurna, sehigga dapat bersaing di kancah internasional. Ali mencontohkan desainer Lenny Agustin yang memiliki produk fesyen yang dipadukan dengan sulaman tangan dari Kalimantan.
Lenny adalah juara utama pada Lomba Merancang Busana Perkawinan Internasional pada 2003 yang membuat namanya identik dengan gaun pernikahan dan pesta.
Apalagi, kata Ali Charisma, pemerintah kerap mengirim perajin seperti UMKM keluar negeri. Dia menilai akan lebih baik apabila pengrajin juga dapat dikolaborasikan dengan para desainer untuk menghasilakan produk fesyen yang dapat bersaing. Namun, lagi-lagi hal tersebut masih belum terealisasi.