Bisnis.com, JAKARTA—Kesehatan pencernaan dapat dipertahankan dengan konsumsi buah-buahan dan serat yang cukup.
Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat, ditemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi lebih banyak serat dari buah-buahan lebih kecil risikonya mengalami masalah usus seperti divertikulitis. Kondisi ini merupakan peradangan yang terjadi di daerah divertikulitis pada saluran pencernaan, khususnya usus besar.
Dalam catatan peneliti dalam American Journal of Gastroenterology disebutkan bahwa selama ini belum ada gambaran jelas tentang jenis nutrisi yang tepat untuk meminimalkan risiko penyakit pada usus tersebut. Itulah sebabnya penelitian terbaru tentang serat menjadi angin segar.
Dalam studi penelitian, peneliti memantau sebanyak 50.019 perempuan yang berusia 43—70 tahun, mereka tidak memiliki riwayat divertikulitis, kanker atau penyakit radang usus. Penelitian berlangsung selama 24 tahun dan ternyata ditemukan 4.343 perempuan mengalami divertikulitis.
Dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi serat sekitar 13 gram sehari, perempuan yang mengonsumsi serat 27 gram sehari memiliki kemungkinan 14% lebih rendah untuk mengalami divertikulitis.
"Bagi orang yang ingin menjaga kesehatan pencernaan dan terbebas dari diverkulitis, bisa mempertimbangkan untuk meningkatkan asupan serat mereka, terutama dari buah-buahan," kata Andrew Chan, peneliti dari Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital di Boston.
Faktanya, perempuan yang mengonsumsi serat buah sekitar 1,7 gram per hari memiliki kemungkinan 17% lebih rendah untuk mengalami kondisi ini daripada yang makan sedikit serat dari buah. Apel, pir dan plum bisa mengurangi risiko 5% dari divertikulitis.
Kebutuhan serat khususnya juga dapat dipenuhi melalui sereal, khususnya sereal nabati. Perempuan yang mengonsumsi sereal sekitar 9,8 gram setiap hari memiliki kemungkinan 10% lebih rendah untuk mengalami divertikulitis daripada mereka yang hanya makan sedikit.
“Ketika kita makan serat, tubuh kita bekerja sama dengan bakteri alami di usus untuk memecahnya menjadi protein spesifik yang dapat mengurangi peradangan,” kata Chan. Serat dalam makanan juga dapat mempengaruhi pergerakan alami usus yang mengurangi risiko divertikulitis