Benda-benda seni di Museum Berlin mengalami kerusakan./Artnews
Entertainment

Lusinan Karya Seni di Komplek Museum Berlin Dirusak dalam Serangan Misterius

Nirmala Aninda
Kamis, 22 Oktober 2020 - 20:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Beberapa pekan setelah dilaporkan, belum ada penjelasan maupun tersangka dari kasus vandalisme yang mengejutkan di beberapa museum paling populer di Berlin.

Pada Selasa (20/10), otoritas Jerman merilis rincian kepada media lokal bahwa lebih dari 70 karya seni dan artefak di Museum Island (Pulau Museum) Berlin — yang meliputi Museum Pergamon, Museum Neues, dan Galeri Nasional Alte — telah disemprot dengan zat berminyak.

Melansir Deutsche Welle, pihak berwenang sejak itu menghadapi kritik atas keputusan mereka untuk menahan diri dari mengkonfirmasi vandalisme selama hampir tiga pekan setelah laporan awal oleh berbagai publikasi Jerman, termasuk Die Zeit.

Carsten Fröhlich, kepala senat untuk pelanggaran properti di Kantor Polisi Kriminal Jerman, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menggangg penyelidik dan permasalahan dapat diselesaikan secara tertutup kepada pihak museum terkait karya-karya yang dirusak dan untuk menentukan tingkat kerusakan properti.

Dia menambahkan, jumlah dan ukuran museum yang terdampak oleh kasus ini menjadi faktor yang menyulitkan dalam penyelidikan.

"Sampai saat ini, kami masih belum dapat memastikan kapan aksi yang merusak properti benar-benar terjadi," katanya, meski polisi telah menghubungi pengunjung yang membeli tiket museum pada hari yang diklaim sebagai hari penyerangan untuk mendapatkan informasi, seperti dikutip melalui Artnews, Kamis (22/10/2020).

Outlet media Jerman, termasuk radio Der Tagesspiegel dan Deutschlandfunk, melaporkan bahwa vandalisme itu dilakukan pada 3 Oktober, hari libur nasional untuk memperingati reunifikasi Jerman Timur dan Barat pada tahun 1990.

Signifikansi kejahatan yang dilakukan pada tanggal tersebut telah memicu spekulasi mengenai apakah tindakan tersebut bermotif politik.

Tanggal 3 Oktober juga menjadi hari pertama pusat kebudayaan mencabut lockdown, yang telah berlaku sejak Maret.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu, Menteri Kebudayaan Jerman Monika Grütters mengatakan bahwa kejahatan itu ditujukan terhadap bentuk ekspresi artistik.

"...Terhadap warisan budaya kita semua, melawan bentuk perdebatan sipil dan dengan demikian bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi kita sendiri," ujarnya.

Di antara benda-benda yang dirusak dengan bahan berminyak misterius adalah lukisan abad ke-19, sarkofagus Mesir kuno, dan patung batu. Cairan meninggalkan noda yang terlihat pada tiap karya bersejarah itu.

"Kejahatan ini adalah salah satu serangan paling ekstensif terhadap karya seni dan barang antik dalam sejarah Jerman pascaperang”, tulis Die Zeit.

Lima museum yang ada do Pulau Museum di Berlin adalah pusat budaya bersejarah yang dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1999. Saat ini, kompleks tersebut adalah salah satu institusi budaya yang paling banyak dikunjungi di Jerman.

Masalah keamanan di museum terus menjadi perhatian. Pada 2017, koin emas 200 pound senilai US$4,38 juta dicuri dari Bode Museum. Tiga tersangka, termasuk seorang penjaga keamanan, dihukum pada Februari atas pencurian tersebut.

Setelah insiden ini, Grütters mengatakan bahwa Museum Nasional Berlin harus mengevaluasi kembali langkah-langkah keamanannya.

“Harus diklarifikasi bagaimana kerusakan sebanyak ini bisa luput dari perhatian, dan bagaimana serangan semacam itu harus dicegah di masa depan,” katanya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro