Logo AstraZeneca/Bloomberg
Health

Hasil Uji Coba Vaksin Oxford-AstraZeneca Harus Siap Tahun Ini

Syaiful Millah
Kamis, 5 November 2020 - 09:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan vaksin virus corona dari University of Oxford yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi AstraZeneca memunculkan harapan bahwa vaksin mereka akan siap hanya dalam beberapa minggu dan dapat digunakan sebelum perayaan Natal tahun ini.

Dilansir dari Express UK, Kamis (5/11) Kepala Penyelidik Uji Coba Vaksin Oxford Andrew Pollard mengatakan pihaknya optimistis dapat mencapai titik tersebut sebelum akhir tahun. Dia menyebut para peneliti harus mengetahui apakah vaksin tersebut akan bekerja.

Setelahnya, regulator perlu meninjau data dengan hati-hati sebelum nantinya pihak berwenang menentukan siapa yang akan terlebih dahulu memiliki akses ke vaksin. Pollard mengatakan bagian yang dikerjakan oleh timnya sudah semakin dekat.

“Ada kemungkinan itu mungkin [siap sebelum Natal] tetapi saya tidak tahu. Uji coba kami hanyalah satu dari banyak uji coba yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Beberapa mungkin dilaporkan sebelum akhir tahun sehingga langkah tersebut perlu dilakukan untuk berbagai produk berbeda,” katanya.

Pengembangan vaksin virus corona Oxford dan AstraZeneca diharapkan menjadi salah satu yang pertama farmasi besar, yang diajukan untuk persetujuan regulasi. Pelopor lainnya termasuk perusahaan Jerman BioNtech dan perusahaan farmasi Amerika Serikat Pfizer.

Vaksin corona yang efektif akan dapat mengubah permainan potensial dalam pertempuran melawan pandemi, yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 1,2 juta orang di seluruh dunia dan menghantam perekonomian banyak negara.

Jika vaksin sudah siap, ditandatangani, dan diberikan kepada publik, hal tersebut akan memungkinkan orang untuk kembali beraktivitas secara normal. Pollard mengatakan regulator telah menetapkan standar vaksin menjadi setidaknya 50 persen efektif, tingkat yang akan memiliki dampak transformatif pada pandemi.

Namun, lanjutnya, untuk dapat secara ilmiah menghasilkan angka 50 persen jauh lebih sulit. Dibutuhkan lebih banyak kasus yang terjadi dalam percobaan. Dia berharap berbagai uji coba vaksin bisa memenuhi standar itu dalam waktu yang lebih cepat.

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro