Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh dunia termasuk Indonesia kini sedang sibuk melakukan penyuntikkan vaksin Covid-19. Pemerintah menargetkan proses vaksin menjangkau sekitar 181,5 juta orang dan selesai tahun ini untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Berikut sejumlah mitos dan fakta tentang Vaksin Covid-19 menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit).
- Bisakah vaksin Covid-19 membuat saya jadi terpapar Covid-19?
Tidak. Tak satu pun dari vaksin Covid-19 yang resmi dan direkomendasikan atau yang saat ini dikembangkan di Amerika Serikat mengandung virus hidup yang menyebabkan Covid-19. Artinya, vaksin Covid-19 tidak dapat membuat terpapar Covid-19.
Ada beberapa jenis vaksin yang sedang dikembangkan, semuanya untuk membangkitkan sistem kekebalan tubuh kita bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan Covid-19. Terkadang proses ini bisa menimbulkan gejala, seperti demam. Gejala ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun perlindungan terhadap virus penyebab Covid-19.
Biasanya dibutuhkan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk membangun kekebalan (perlindungan terhadap virus yang menyebabkan Covid-19) setelah vaksinasi. Artinya, ada kemungkinan seseorang tertular virus penyebab Covid-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan tetap sakit. Ini karena vaksin belum punya cukup waktu untuk memberikan perlindungan. Oleh karena itu semua orang harus tetap mematuhi protokol kesehatan 3M dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir, dan menjaga jarak.
- Jika saya sudah tertular Covid-19 dan sembuh, apakah saya masih perlu divaksin Covid-19?
Iya. Melihat fakta bahwa infeksi ulang Covid-19 masih dimungkinkan, vaksin harus diberikan terlepas apakah sudah terkena infeksi Covid-19 atau belum.
Saat ini para ahli belum mengetahui sampai kapan seseorang terlindungi dari sakit kembali setelah sembuh dari Covid-19. Kekebalan yang diperoleh seseorang dari infeksi, yang disebut kekebalan alami, bervariasi dari orang ke orang. Beberapa bukti awal menunjukkan kekebalan alami mungkin tidak bertahan lama.
CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) belum mengetahui berapa lama kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin bertahan. Baik kekebalan alami maupun kekebalan yang disebabkan oleh vaksin adalah aspek penting dari proses melawan Covid-19 yang terus dipelajari lebih lanjut oleh para ahli.
- Akankah vaksinasi melindungi saya dari Covid-19?
Iya. Vaksin Covid-19 bekerja dengan membangkitkan sistem kekebalan tubuh Anda bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan Covid-19, dan ini melindungi Anda dari penyakit Covid-19. Namun ada catatan, proses membangkitkan sistem kekebalan tubuh membutuhkan waktu sehingga setiap orang yang sudah disuntik harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
- Akankah vaksin Covid-19 mengubah DNA saya?
Tidak. Vaksin Covid-19 tidak mengubah atau berinteraksi dengan DNA Anda dengan cara apa pun.
Vaksin RNA Messenger - juga disebut vaksin mRNA - adalah vaksin Covid-19 pertama yang diizinkan untuk digunakan di Amerika Serikat. Vaksin mRNA mengajarkan sel kita bagaimana membuat protein yang memicu respon imun. MRNA dari vaksin Covid-19 tidak pernah memasuki inti sel, di mana DNA kita disimpan. Ini berarti mRNA tidak dapat memengaruhi atau berinteraksi dengan DNA kita dengan cara apa pun. Sebaliknya, vaksin mRNA Covid-19 bekerja dengan pertahanan alami tubuh untuk mengembangkan kekebalan terhadap penyakit dengan aman. Pelajari lebih lanjut tentang cara kerja vaksin Covid-19 mRNA.
Di akhir proses, tubuh kita telah belajar bagaimana melindungi dari infeksi di masa depan. Respon kekebalan dan pembuatan antibodi itulah yang melindungi kita dari infeksi jika virus yang sebenarnya memasuki tubuh kita.
- Apakah aman bagi saya disuntik vaksin Covid-19 jika saya ingin punya bayi suatu hari nanti?
Iya. Orang yang ingin hamil di kemudian hari dapat menerima vaksin Covid-19.
Berdasarkan pengetahuan saat ini, para ahli percaya bahwa vaksin Covid-19 tidak mungkin menimbulkan risiko bagi seseorang yang ingin hamil dalam jangka pendek atau panjang. Para ilmuwan mempelajari setiap vaksin dengan cermat untuk mengetahui efek sampingnya segera dan selama bertahun-tahun setelahnya. Vaksin Covid-19 sekarang sedang dipelajari dengan cermat dan akan terus dipelajari selama bertahun-tahun, serupa dengan vaksin lainnya.
Vaksin Covid-19, seperti vaksin lainnya, bekerja dengan melatih tubuh kita untuk mengembangkan antibodi untuk melawan virus penyebab Covid-19, untuk mencegah penyakit di masa depan. Saat ini tidak ada bukti bahwa antibodi yang terbentuk dari vaksinasi Covid-19 menyebabkan masalah pada kehamilan, termasuk perkembangan plasenta. Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa masalah kesuburan merupakan efek samping dari vaksin APAPUN. Orang yang mencoba hamil sekarang atau yang berencana untuk mencoba di masa mendatang dapat menerima vaksin Covid-19 jika sudah tersedia bagi mereka.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun