Ilustrasi puasa Ramadan / harvard.edu
Health

Benarkah Puasa Bikin Maag Kambuh? Ini Penjelasannya

Lukman Nur Hakim
Selasa, 13 April 2021 - 10:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jakarta – Saat memasuki bulan Ramadan, masyarakat yang beragaman Islam akan melaksanakan kewajiban mereka yaitu berpuasa. Puasa sendiri merupakan kegiatan menahan haus, lapar dan nafsu dari waktu subuh sampai matahari terbenam atau Maghrib.

Namun, banyak pertanyaan masyarakat mengenai puasa. Terlebih untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit asam lambut atau maag, apakah puasa akan membuat penyakit mereka kambuh atau tidak? Pasalnya, orang yang memiliki riwayat penyakit maag bukan tidak mungkin mereka disarankan untuk tidak menunda waktu makan.

Dilansir dari laman houstonheartburn pada Selasa (13/04/2021), ada hubungan yang kuat antara asupan makanan dan sakit perut. Makanan seperti saus tomat, dan hidangan pedas dapat memicu serangan mulas yang dapat berlangsung selama beberapa jam. Selama puasa, sekresi ghrelin di perut, hormon rasa lapar akan meningkat. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan terbalik antara kadar ghrelin dalam darah dan maag.

Dengan demikian, puasa dapat dikaitkan dengan perbaikan gejala Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau asam lambung dan kejadian refluks asam yang lebih sedikit. Selanjutnya puasa menurunkan kadar gula darah.

Peningkatan gula darah dikaitkan dengan pengosongan lambung yang tertunda terutama pada pasien diabetes. Pengosongan lambung yang tertunda meningkatkan frekuensi dan durasi refluks asam.

Terakhir, puasa menurunkan resistensi insulin. Resistensi insulin yang menurun mendorong penurunan berat badan. Penurunan berat badan pada pasien asam lambung yang kelebihan berat badan dikaitkan dengan penurunan mulas dan refluks asam.

Bisa dikatakan, puasa sedikit berpengaruh untuk mereka yang mempunyai riwayat penyakit maag, kecuali untuk mereka yang memiliki maag akut atau sudah kadar tertinggi. Untuk mereka yang memiliki maag akut tidak dianjurkan untuk melakukan puasa. Namun, jika memang kuat boleh saja menjalankan dengan pengawasan dari dokter dan tidak memaksakan diri sendiri.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro