Ilustrasi pengecekan kadar gula darah terhadap penderita diabetes melitus/Reuters
Health

Mengenal Proses Ketosis, Sering Terjadi pada Penderita Diabetes

Hanafi Nurmahdi
Jumat, 7 Mei 2021 - 16:36
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketosis adalah proses metabolisme dalam tubuh yang mengganti gula sebagai energi dengan membakar lemak yang disimpan. Hal ini menghasilkan penumpukan asam yang kemudian disebut keton dalam tubuh.

Beberapa orang mengikuti diet ketogenik atau diet keto. Diet rendah karbohidrat ini bertujuan untuk membakar lemak yang tidak diinginkan dengan memaksa tubuh mengandalkan lemak untuk energi, bukan karbohidrat.

Ketosis juga biasa terjadi pada penderita diabetes karena prosesnya dapat terjadi jika tubuh tidak memiliki cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan benar.

Apa itu ketosis?
Seseorang mungkin mengikuti diet keto untuk membantu mendorong ketosis. Dalam keadaan normal, sel tubuh menggunakan glukosa sebagai bentuk energi utamanya yang didapatkan dari karbohidrat makanan, termasuk gula dan makanan bertepung.

Tubuh memecahnya menjadi gula sederhana. Setelah itu, tubuh menggunakan glukosa sebagai bahan bakar atau menyimpannya di hati dan otot sebagai glikogen.

Jika glukosa tidak cukup tersedia untuk menyediakan energi yang cukup, tubuh akan mengadopsi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Secara khusus, ia mulai memecah simpanan lemak dan menggunakan glukosa dari trigliserida.

Keton adalah asam yang menumpuk di dalam darah dan meninggalkan tubuh melalui urin. Dalam jumlah kecil, keton menunjukkan bahwa tubuh sedang memecah lemak. Namun, keton tingkat tinggi dapat meracuni tubuh, menyebabkan kondisi yang disebut ketoasidosis.

Apa itu Ketoasidosis?
Orang dengan diabetes yang mengikuti diet keto perlu memantau kadar keton mereka dengan hati-hati. Jika kadarnya terlalu tinggi, ketoasidosis bisa terjadi. DKA adalah suatu kondisi dimana kadar keton menjadi sangat tinggi dan mengganggu kesehatan tubuh.

Ada beberapa pemicu ketoasidosis. Namun, yang paling sering terjadi karena penyakit yang menyebabkan kadar hormon yang bekerja melawan insulin lebih tinggi. Beberapa pemicu ketoasidosis yang kurang umum, meliputi penyalahgunaan narkoba, trauma emosional, trauma fisik, dan stres.

Ketoasidosis paling sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1. Tapi ini juga bisa terjadi pada penderita diabetes tipe 2 meskipun jarang terjadi. Kadar keton yang tinggi dalam urin dan kadar gula darah yang tinggi merupakan tanda ketoasidosis.

Beberapa gejala awal ketoasidosis, antara lain sakit perut, kesulitan berkonsentrasi, kulit kering atau memerah, haus berlebihan dan mulut kering, fruity breath, sesak napas atau napas cepat, dan mual serta muntah.

Ada beberapa cara penderita diabetes dalam mencegah ketoasidosis, yaitu dengan memantau kadar gula darah, setidaknya 3-4 kali per hari. Penderita diabetes juga diharuskan mengawasi kadar keton dengan alat tes, terutama saat sakit atau sedang stres.

Diskusikan dosis insulin dengan dokter atau seorang spesialis. Penderita diabetes diwajibkan mengikuti rencana pengobatan diabetes yang direkomendasikan oleh dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro