Bisnis.com, JAKARTA – Para peneliti Israel menemukan, pasien kanker telah menghasilkan dan mempertahankan antibodi tingkat tinggi dari vaksin virus corona.
Sebuah studi peer-review oleh dokter dari Rabin Medical Center di Petah Tikva menemukan sekitar 87 persen pasien kanker memiliki tingkat antibodi tinggi empat bulan setelah vaksinasi.
Itu adalah tingkat yang lebih rendah daripada orang-orang sehat dengan sistem kekebalan yang berfungsi penuh 100 persen, tetapi jadi tanda respons yang baik dari pasien kanker, menurut penelitian tersebut, melansir The Times of Israel, Jumat (13/8/2021).
“Artinya, orang menerima terapi kanker yang membuat sistem kekebalan turun, masih ada kekebalan yang baik yang dapat menghasilkan antibodi,” Prof. Salomon Stemmer dari Institut Onkologi rumah sakit, peneliti utama studi tersebut mengatakan kepada The Times of Israel.
Penelitian ini memberikan harapan bagi para pasien kanker, kata para penulis. Mereka menyarankan fakta bahwa pasien kanker merespon dengan baik pada dosis kedua menunjukkan kemungkinan manfaat suntikan booster juga akan baik.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Oncology ini didasarkan pada data dari 95 pasien kanker dan 66 orang sehat, yang semuanya menerima dua dosis vaksin virus corona Pfizer.
Hasilnya diyakini dapat memberikan harapan bagi masyarakat pada umumnya, juga bagi pasien kanker, karena mencegah infeksi di antara mereka dianggap dapat mengurangi bahaya munculnya varian baru. Varian baru diperkirakan paling mungkin muncul pada orang dengan gangguan kekebalan yang berjuang untuk menghilangkan virus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
