Bisnis.com, SOLO - Ada sejumlah kondisi yang membuat ibu hamil tak memungkinkan untuk melahirkan secara spontan alias harus melalui tindakan operasi caesar.
Persoalannya, banyak dari mereka yang harus menjalani masa pemulihan yang lama setelahnya. Akibatnya, banyak ibu hamil pun merasa cemas jika harus bersalin secara caesar.
Beruntungnya, saat ini telah terdapat metode persalinan ERACS. Dikutip dari laman Hermina Hospital, Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) adalah teknik operasi yang dikembangkan untuk mempercepat perawatan serta penyembuhan pasien.
Dengan teknik tersebut, pasien melahirkan dapat dapat duduk dua jam usai operasi dan diharapkan sudah dapat kembali beraktivitas dalam waktu kurang dari 24 jam. Dengan begitu, para ibu pun tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit lebih dari 24 jam.
Namun demikian, tak setiap pasien bisa menjalani metode ini. Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Darrell Fernando, Sp.OG, dokter harus melihat kondisi dan komorbid yang ada pada pasien terlebih dahulu.
Untuk itu, perencanaan persalinan dengan metode ini harus didiskusikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sejak kontrol di trimester tiga.
Lebih lanjut, dikutip dari emc.id, dua jam sebelum operasi, pasien akan diberikan minuman yang mengandung gula sebagai sumber energi pada saat menjalani prosedur. Selanjutnya, dokter anestesi akan memilih jenis obat bius yang paling sesuai dan mempercepat pemulihan pasien.
Ia juga akan melakukan anestesi dengan jarum spinal berukuran sangat kecil dan memastikan pasien tidak merasa nyeri saat pembiusan, selama dan setelah operasi.
Lalu, bagaimana proses pemulihannya?
Baca Juga Persalinan Normal atau Caesar? |
---|
Setelah operasi, pasien akan diberi permen karet untuk dikunyah saat di ruang pemulihan. Tujuannya tak lain untuk mengurangi mual dan meningkatkan kembalinya fungsi usus normal lebih cepat setelah tindakan bedah.
Untuk lebih lengkapnya, berikut komponen pra-operatif, intra operatif, dan pasca-operatif dari persalinan dengan metode ERACS, dikutip dari Mayapada Hospital.
Komponen Pra-Operatif
- Edukasi dan persiapan pasien
- Puasa makanan pada 6 jam
- Minum air manis 2 jam sebelum operasi
- Kolaborasi dan persiapan tim
- Optimalisasi kondisi ibu, termasuk Hb
- Penggunaan obat lambung sebelum operasi
Komponen Intra Operatif
- Pencegahan infeksi
- Pencegahan hipotermia
- Pemberian cairan infus selama operasi
- Delayed cord clamping (penjepitan tali pusat di atas satu menit setelah kelahiran)
- Inisiasi menyusu dini (IMD)
- Teknik pembiusan regional
- Pencegahan mual dan muntah
Komponen Pasca-Operatif
- Bergerak lebih awal
- Mengunyah permen karet di ruang pulih
- Penggunaan obat anti nyeri multimodal
- Makan biasa 2 jam setelah operasi
- Melepas kateter urin lebih awal
- Konseling laktasi
- Kolaborasi dengan perawatan bayi