Bisnis.com, SOLO - Yuni, film Indonesia yang pernah ditayangkan di Busan International Film Festival, akhirnya resmi tayang di bioskop pada Kamis (9/12/2021).
Film ini berkisah tentang kehidupan Yuni, seorang gadis yang tergolong cerdas di sekolahnya.
Yuni memiliki sebuah cita-cita untuk bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Cita-cita untuk bisa berkuliah itu mungkin sederhana, namun keinginannya tersebut juga menjadi hal tabu bagi sebagian orang di kampungnya.
Masalah mulai datang saat Yuni dilamar oleh seorang pría yang tidak ia kenali.
Di kampung halamannya, terdapat sebuah mitos bahwa seseorang menolak lamaran sebanyak 3 kali berturut-turut, maka ia akan sulit untuk mendapatkan jodoh.
Namun demi cita-citanya, Yuni pun menolak dua lamaran yang datang kepadanya. Ia lantas menjadi bahan pembicaraan orang-orang disekitarnya.
Yuni kemudian bimbang saat lamaran ketiga datang kepadanya. Di sisi lain, ia pun sudah menaruh hati kepada laki-laki lain.
Dalam cuplikan teaser, Yuni pun akhirnya merasa bebas atas dirinya sendiri dan terperangkap ke dalam pergaulan yang berbahaya.
Sutradara Yuni, Kamila Andini, kemudian membeberkan kisah dibalik adanya adegan seks yang ada di film tersebut.
Menurutnya, perubahan sikap dan cara berpikir Yuni dimulai dari kejadian tersebut.
Seks menjadi jalan Yuni untuk terbebas dari pengaruh dan kata-kata orang lain.
Sang pemain, Arawinda Kirana, mengaku setuju untuk melakukan adegan dewasa itu karena ada arti dalam di balik kisah tersebut.
"Karena itu bukan adegan asal-asalan mesum, enggak, itu adegan yang sangat penting yang merupakan simbol kebebasan Yuni, yang dia ingin membebaskan dirinya dari perjodohan," kata Arawinda dalam jumpa pers beberapa waktu lalu.