Bisnis.com, JAKARTA - Kita mungkin lebih sering mendengar hipertensi (tekanan darah tinggi) daripada hipotensi (tekanan darah rendah). Meskipun hipotensi tidak seberbahaya hipertensi, kondisi ini dapat membuat Anda pusing dan lemas.
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah suatu kondisi dimana tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHG.
Ada beberapa jenis hipotensi dan ini dikategorikan berdasarkan kapan kondisi itu terjadi dan apa penyebabnya.
Melansir Healthline, Selasa (14/12/2021), tekanan darah setiap orang naik dan turun sebagai respons terhadap rutinitas Anda, seperti tidur dan bergerak.
Pada beberapa orang, mereka memiliki tekanan darah rendah sepanjang waktu tanpa menunjukan gejala. Hipotensi jenis ini tidak diketahui penyebabnya.
Cepat-cepat berdiri, sedang makan dan tiba-tiba merasa takut atau mengalami peristiwa yang mengejutkan dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
Baca Juga Tekanan Darah Turun ? Cepat Konsumsi Ini |
---|
Kondisi tertentu juga dapat menyebabkan hipotensi jangka panjang yang bisa menjadi berbahaya bila tidak segera ditangani. Kondisi tersebut antara lain:
- Kehamilan
- Gangguan sirkulasi yang disebabkan oleh serangan jantung atau kondisi jantung
- Dehidrasi
- Gangguan endokrin
- Disfungsi otonom
- Syok
- Syok anafilaksis, bentuk parah dari reaksi alergi
- Infeksi darah
- Kehilangan darah dalam jumlah besar akibat cedera
Selain kondisi-kondisi ini, obat-obatan seperti Beta-blocker, nitrogliserin, diuretik, antidepresan trisiklik dan obat disfungsi ereksi juga dapat menyebabkan hipotensi.
Meskipun tidak selalu menimbulkan gejala, hipotensi dapat menyebabkan Anda mengalami gejala-gejala termasuk:
- Kelelahan
- Pusing
- Mual dan muntah
- Pandangan buram
- Pingsan
- Konsentrasi berkurang
- Depresi
Untuk mengatasi kondisi ini, dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, perawatan medis atau kombinasi keduanya.
Pada perubahan gaya hidup, Anda mungkin akan disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:
1. Tetap terhidrasi
Minum banyak air adalah cara untuk menghindari hipotensi yang diakibatkan oleh dehidrasi, terutama jika Anda mengalami muntah atau diare. Selain itu, pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik selama berolahraga dan saat Anda berada di tempat yang panas.
2. Pelajari pemicu emosional atau stres Anda
Anda perlu mencatat situasi dimana Anda merasa sangat takut atau emosional tepat sebelum tekanan darah Anda turun. Dengan begitu, Anda bisa memikirkan cara untuk menghindari situasi tersebut.
Misalnya, jika biasanya tekanan darah Anda turun saat datang ke dokter, Anda bisa memberi tahu mereka mengenai kondisi ini. Dokter mungkin akan membantu Anda untuk mengatasinya.
3. Bergerak di tempat
Bila Anda mengalami hipotensi saat berdiri dalam waktu yang lama, cobalah untuk melakukan sedikit gerakan pada otot kaki dan beberapa gerakan di tempat. Atau, bila Anda memiliki kesempatan untuk duduk, duduklah beberapa saat.
4. Ubah posisi secara perlahan dan bertahap
Jika kita terbiasa untuk berdiri dengan cepat ketika sedang duduk atau sebaliknya, mulai sekarang cobalah untuk berdiri dengan perlahan, atau duduk dengan perlahan. Pernapasan yang lambat dan dalam bisa membantu menjaga tekanan darah Anda tetap stabil.
5. Ubah kebiasaan makan Anda
Beberapa orang mengalami hipotensi setelah makan. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan makan-makanan ringan lebih sering sepanjang hari, atau makan makanan yang berbeda. Juga, hindari berdiri tiba-tiba setelah makan.
Nah itulah beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan. Anda mungkin akan mendapatkan resep obat dari dokter. Minumlah sesuai petunjuk untuk meningkatkan tekanan darah Anda dan menghindari komplikasi yang berbahaya.