Ilustrasi pria mengalami gejala Covid-19 varian Omicron/Freepik
Health

Ini Perbedaan Gejala Omicron: Sudah Vaksin vs Belum Vaksin

Tresia
Kamis, 3 Februari 2022 - 19:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 terus melonjak setiap hari. Ahli kesehatan telah mendesak orang untuk segera mendapatkan vaksinasi Covid-19, khususnya booster, untuk melindungi dari infeksi varian Omicron.

Penelitian menunjukkan orang yang sudah divaksinasi lengkap cenderung lebih aman dari serangan penyakit parah. Ahli juga mengatakan orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 memiliki respons kekebalan yang lebih baik terhadap virus dibandingkan dengan mereka yang belum menerima vaksin.

Seiring merebaknya varian Omicorn, semakin penting bagi Anda untuk mendapat suntikan vaksin dosis ketiga atau booster. Meskipun sebagian besar kasus Omicron sejauh ini ringan, orang yang belum divaksinasi tetap berisiko terkena penyakit parah atau rawat inap di rumah sakit.

Pada suatu waktu, ketika sebagian besar populasi sudah mendapat vaksinasi, infeksi terobosan bisa terjadi bahkan ketika seseorang yang telah menerima satu atau kedua dosis vaksin tertular Covid-19.

Bahkan, seseorang dapat terinfeksi virus Corona meskipun sudah mendapat suntikan booster. Selama gelombang kedua dan ketiga, populasi besar, baik yang divaksinasi maupun yang tidak divaksinasi, terkena dampak Covid-19.

Namun, data mengungkapkan bahwa persentase yang lebih tinggi dari pasien yang sakit parah terdiri dari orang yang tidak divaksinasi.

Ini Perbedaan Gejala Omicron: Sudah Vaksin vs Belum Vaksin


Sudah Vaksin vs Belum Vaksin

Demikian pula, ketika varian Omicron merebak di masyarakat. Gejala dapat bervariasi untuk individu yang divaksinasi dan tidak divaksinasi, terutama dalam hal tingkat keparahan.

Berdasarkan laporan yang dilansir dari Times of India pada Kamis (3/2/2022), gejala Omicron antara lain sakit kepala, pilek, nyeri sendi, sakit tenggorokan yang dilaporkan pada orang yang divaksinasi lengkap.

Sementara itu, gejala yang lebih parah seperti kesulitan bernapas atau sesak napas bisa timbul jika Anda tidak divaksinasi.

Menurut Dr. Peter Chin-Hong, spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco,, orang yang sudah divaksinasi cenderung mengalami gejala Omicron untuk jangka waktu yang lebih singkat.

"Orang yang divaksinasi lengkap akan memiliki gejala selama satu atau dua hari. Adapun, orang yang tidak divaksinasi mungkin menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih," kata Peter Chin-Hong seperti dikutip dari Times of India, Kamis (3/2/2022).

Studi awal telah menunjukkan bahwa varian Omicron Covid-19 sangat ringan. Sakit kepala, demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh ekstrem, keringat malam, muntah, dan kehilangan nafsu makan merupakan beberapa gejala varian baru yang paling sering dilaporkan pasien.

Sementara itu, gejala varian Delta antara lain batuk terus-menerus, kehilangan penciuman dan rasa (anosmia), serta demam tinggi justru lebih jarang terjadi pada pasien yang terinfeksi Omicron.

Naik turunnya kasus positif Covid-19 telah berlangsung sejak awal pandemi. Namun, satu hal yang paling konsisten tentang virus SARs-COV-2, yaitu ketidakpastiannya.

Varian baru yang muncul terus mendatangkan banyak malapetaka dan berkurangnya kekebalan telah menjadi sumber perhatian utama para ahli kesehatan. Karena itu, Anda sebaiknya memprioritaskan vaksinasi lebih dari sebelumnya. Jika Anda sudah divaksinasi lengkap, segera daftarkan diri untuk mendapat suntikan booster.

Selain itu, jangan lupa untuk tetap kenakan masker, jaga jarak, dan selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun Anda berada. Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro