Bisnis.com, JAKARTA - Mengonsumsi makanan berminyak saat berbuka puasa bisa menimbulkan banyak penyakit seperti jantung koroner, stroke, hingga penyumbatan pembuluh darah.
Ada beberapa tips untuk mencegah tubuh terhindar dari kolesterol seperti melakukan pola makan yang baik, banyak bergerak, serta dibantu juga dengan konsumsi senyawa alami yang bisa menurunkan kadar kolesterol buruk, seperti plant stanol yang umum didapatkan di sayur dan buah-buahan.
Sheena R. Angelia, M.Gizi, dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan bahwa mayoritas masyarakat yang berbuka puasa, sering khilaf untuk mengontrol nafsu makan enak di bulan puasa.
Baca Juga Ini 10 Cara Mencegah GERD |
---|
“Padahal saat berpuasa, banyak orang yang cenderung mengurangi aktivitas fisik karena khawatir membatalkan ibadah puasa. Hal ini menimbulkan risiko sedentary lifestyle yaitu gaya hidup yang minim aktivitas fisik,” ungkapnya, Senin (28/3/2022).
Dia mengatakan pola diet kurang sehat sangat berisiko. Tanpa disadari, orang yang berbuka puasa menggunakan daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya, seperti makanan bersantan, gorengan, sebagai reward setelah berpuasa bisa meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh pun meningkat.
Dia melanjutkan, hiperkolesterolemia atau kadar kolesterol tinggi mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia, khususnya negara-negara Asia. Diduga, kolesterol menjadi penyebab 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia.
Riset dari China menunjukkan terjadi peningkatan penderita kolesterol di negara-negara Asia, termasuk Indonesia akibat pola makan masyarakat yang banyak mengonsumsi makanan olahan dengan kandungan lemak jenuh tinggi, seperti makanan atau camilan yang digoreng, atau banyak santan, seperti rendang daging, jeroan, atau gulai dengan kuah santan yang kental dan masih banyak lagi.
Mengutip dari riset yang terbit di jurnal Nature, sebanyak 102,6 juta orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980-2018 memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Dari 200 negara yang diuji, di akhir penelitian, posisi Indonesia berada di peringkat 37 dalam hal jumlah penduduk dengan penderita kolesterol tertinggi.
Di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2018, menunjukan bahwa 6,3 persen penduduk berusia 15-34 tahun dilaporkan memiliki kolesterol tinggi. Jumlah tersebut diduga meningkat selama pandemi karena memicu kebiasaan yang mencirikan sedentary lifestyle di era yang serba instan ini.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kadar kolesterol, mulai dari mengadopsi pola makan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak baik, dan tinggi serat.
Dia menyarankan kepada masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan-makanan dengan kandungan lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol, serta meningkatkan aktivitas fisik serta berolahraga selama 15-30 menit, sebanyak 3-5 kali seminggu secara rutin. Plus, hindari merokok dan pengelolaan stress juga harus diperhatikan.
Selain menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, masyarakat, tuturnya, dapat mengonsumsi plant stanol ester dalam jumlah memadai untuk membantu mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh. Untuk mendapatkan hasil efektif dalam menurunkan kolesterol, disarankan mengonsumsi 2-3 gram plant stanol setiap hari.