Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan (startup) dibidang kuliner Hotdog dan Topokki, Reddog akan menambah 40 (empat puluh) gerai baru sampai akhir tahun 2022.
Founder & CEO Reddog, Kim Hongyel menyampaikan, Reddog akan menambah gerai-gerai baru dan memperluas jaringan gerai ke berbagai kota di Indonesia, termasuk Indonesia Timur.
“Jika berbicara tentang ekspansi, pada tahun ini Reddog optimis untuk membuka sebanyak 40 (empat) puluh gerai baru, termasuk memperluas jaringan dengan merambah bisnis ke 15 (lima belas) kota di Indonesia.” Ujar Kim Hongyel dalam keterangannya.
Sebagai informasi, saat ini Reddog telah memiliki 40 (empat puluh puluh) gerai di 12 kota di seluruh Indonesia. Sepanjang tahun 2022, Reddog mencatatkan penjualan mencapai IDR 100 Miliar pada periode Januari sampai November.
Kim Hongyel menambahkan, Reddog terus berupaya untuk melakukan ekspansi pada tempat-tempat yang belum terjangkau. Saat ini, beberapa kota besar sedang proses pembangunan guna pembukaan gerai baru, wilayah tersebut antara lain, Batam, Lampung, Makassar, Manado, Semarang, Yogyakarta, Solo, hingga Samarinda.
Nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembukaan gerai baru bervariasi. Untuk pembukaan gerai dengan skala kecil membutuhkan biaya sebesar Rp200 juta, skala medium Rp300 juta, dan untuk skala besar membutuhkan dana sebesar Rp400 juta.
Baca Juga Sensasi Kesegaran Hotdog dari Oh My Dog! |
---|
“Persaingan bisnis FnB di Indonesia sangat menarik untuk dicermati, dengan adanya persaingan yang semakin ketat, hal tersebut justru dapat memacu agar lebih kreatif dan inovatif, dan tentunya sesuai dengan tren yang terus berkembang.” Ujar Kim Hongyel.
Dia menyebutkan, bahwa Reddog tidak hanya fokus pada inovasi produk, namun Reddog terus memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan, mengingat FnB adalah kebutuhan semua masyarakat, sehingga dengan cara tersebut dapat merangkul lebih banyak konsumen, sehingga Reddog menjadi idaman dan tujuan bagi masyarkat luas.
Ciri khas yang unik dan menjadi nilai jual utama Reddog adalah, menyajikan makanan yang fresh, yakni makanan dan minuman dibuat ketika terdapat pesanan, sehingga konsumen dapat menikmati produk Reddog dengan kondisi produk tersebut dalam keadaan baru matang.
Selain daripada itu, yang menjadi nilai jual dari Reddog adalah, para konsumen dapat melihat langsung proses pembuatan produk yang dipesan, mengingat Reddog menerapkan konsep Open Kitchen, sehingga konsumen dapat melihat proses pembuatan produk tersebut dari awal mempersiapkan bahan baku, sampai dengan proses penyajian produk tersebut kepada konsumen.
Desain dan arsitektur Reddog juga menjadi nilai jual, corak merah dan putih yang sangat cerah, dengan logo yang unik menjadi spot foto atau konten favorit bagi para konsumen setia Reddog.