Bisnis.com, JAKARTA - Hujan ternyata memiliki korelasi atas munculnya pembesaran kelenjar getah bening yang mengintai.
Dokter Ahli Penyakit Dalam Andi Khomeini Takdir menjelaskan intensitas hujan yang sering turun, menjadikan sinar matahari yang memproduksi vitamin D berkurang.
“Paparan sinar matahari punya fungsi penting dalam sistem kekebalan tubuh, yang merupakan benteng pertahanan tubuh terhadap penyakit. Daya tahan tubuh yang turun membuat tubuh terinfeksi lebih mudah,” jelasnya.
Dia memaparkan, pembesaran kelenjar getah bening erat kaitannya dengan benjolan yang menjadi satu tanda masalah penyakit. Meski umumnya tidak perlu dikhawatirkan, namun benjolan di leher kerap bikin khawatir pengidapnya.
“Biasanya pasien dengan benjolan di leher ada kemungkinan mengalami infeksi peradagangan, penyebab infeksinya bisa virus seperti pilek, bakteri, jamur,” katanya pada Bisnis, Jumat (3/3/2023).
Bukan hal yang baru jika terjadi infeksi, maka kelenjar getah bening akan membengkak untuk memberikan tanda. Lalu, setelah infeksi mereda, kelenjar akan mengempis dengan sendirinya dan kembali ke ukuran semula.
Perbedaan Benjolan Kelenjar Tiroid dan Kelenjar Getah Bening
Andi memaparkan, biasanya benjolan tersebut diakibatkan kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening yang sebenarnya setiap orang pasti memiliki kedua kelenjar tersebut.
Ciri-cirinya, katanya, benjolan tiroid lazimnya ada di leher, di mana benjolan bergerak seiring seseorang sedang menelan, lantaran kelenjar ini menempel pada tulang rawan yang berfungsi untuk menelan.
“Berbeda dengan kelenjar tiroid, kelenjar getah bening ada di banyak tempat, peredarannya seluruh tubuh, seperti leher, ketiak, selangkangan, sekitar usus, dan di antara paru-paru,” katanya.
Kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening berfungsi untuk memproduksi banyak hormon dalam tubuh dan menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi akibat bakteri, virus, kuman, dan parasit.
Akan tetapi, pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening juga tidak boleh diremehkan. Pasalnya, benjolan yang dibiarkan dapat berkembang menjadi kanker.
“Harus benar-benar dipantau. Jika, benjolan selama dua minggu belum membaik atau bahkan meski belum dua minggu sudah bikin sesak napas itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan,” ujar Andi.