Bisnis.com, JAKARTA - Bintang Kpop Kim Won-Sik atau Ravi secara resmi keluar dari grup VIXX. Hal itu dikarenakan dia dituntut 2 tahun penjara atas kasus korupsi yang terkait dengan wajib militer.
Kabar hengkangnya Ravi dari VIXX ini dikonfirmasi langsung oleh pihak agensi, yaitu Jellyfish Entertainment. Pihak agensi juga meminta maaf kepada para penggemar yang telah mendukung VIXX karena telah menyebabkan masalah.
“Setelah berdiskusi dengan hati-hati antara Ravi dan agensi, diputuskan bahwa ia akan meninggalkan tim mulai hari ini. Kami sangat meminta maaf karena telah menyebabkan masalah bagi para penggemar yang mendukung VIXX,” ujar Jellyfish Entertainment, dikutip soompi.com, Rabu (12/4/2023).
“Saya memutuskan untuk meninggalkan VIXX agar tidak ada kerugian lebih lanjut yang diberikan kepada anggota tim yang dirugikan karena kesalahan saya,” ujar Ravi melalui unggahan akun Instagram @ravithecrackkidz, dikutip soompi.com, Rabu (12/4/2023).
Dilansir dari soompi.com, dilaporkan bahwa sebelumnya sekelompok calo telah ditangkap atas tuduhan korupsi untuk menghindari wajib militer dengan menunjuk klien mereka ke dokter saraf di sebuah rumah sakit besar di Seoul.
Setelahnya, para klien akan diberi diagnosis medis palsu epilepsi untuk membantu mereka dibebaskan dari wajib militer atau tetap bisa mengikuti kelas militer dengan kelas yang lebih rendah. Para calo ini kemudian dilaporkan karena telah memperkenalkan diri dengan mengatakan bahwa jasa mereka telah digunakan oleh seorang rapper idola terkenal untuk bisa menerima penilaian militer tingkat 4 (tugas non-aktif) melalui mereka.
Laporan lebih lanjut telah menyatakan bahwa rapper tersebut telah keluar dari program variety show pada bulan Mei dan mendaftar pada bulan Oktober. Hal tersebut berhubungan dengan keluarnya Ravi dari program "2 Days & 1 Night.” Pada saat laporan tersebut muncul, agensi Ravi mengatakan bahwa mereka tengah melakukan pemeriksaan terkait kebenaran dari kasus tersebut.
Tim investigasi khusus Pengadilan Distrik Selatan Seoul telah mengajukan surat perintah penangkapan Ravi pada tanggal 2 Maret 2023. Ravi telah menjalani penyelidikan polisi karena diduga menghindari wajib militer melalui Mr Gu, seorang calo yang telah diserahkan ke pengadilan karena kasusnya yang telah memberikan diagnosis epilepsi palsu kepada orang-orang yang mencoba menghindari wajib militer.
Pada tanggal 6 Maret 2023, Ravi diselidiki di Pengadilan Distrik Selatan Seoul karena diduga melanggar Undang-Undang Wajib Militer dan memeriksa keabsahan surat penangkapannya. Setelah interogasi, hakim menolak surat perintah tersebut dan menyatakan, "Sulit untuk menentukan bahwa ada risiko melarikan diri atau menghancurkan barang bukti."
Selama persidangan, Ravi memberikan alasannya mengapa dia menghindari kewajiban militernya dengan alasan bahwa dia adalah satu-satunya artis di labelnya yang menghasilkan pendapatan dan bahwa COVID-19 telah mendorong labelnya ke masa-masa sulit.
Dilansir dari koreaboo.com, ternyata Ravi dan co-CEOnya, yaitu Mr. A telah bersekongkol akan hal ini. Pada Februari 2021, Ravi dan co-CEO menghubungi Mr. Gu setelah mencari seseorang untuk membantu meringankan rapper Nafla, rekan satu label dengan Ravi, yaitu GROOVL1N. Mr. Gu telah menyarankan agar Nafla menghindari layanan karena kesehatan mentalnya memburuk sambil menyarankan agar Ravi berpura-pura menderita epilepsi.
Co-CEO menandatangani kontrak dengan Mr. Gu atas nama Ravi, membayar ₩50,0 juta KRW (sekitar $38.300 USD). Mereka menerima rencana "skenario akting epilepsi palsu" dari Mr. Gu. Setelahnya, secara tiba-tiba Ravi berpura-pura pingsan dan melaporkannya ke 119. Seperti yang diinstruksikan oleh Pak Gu, Ravi menolak perawatan di unit gawat darurat di rumah sakit dan meminta perawatan rawat jalan saraf. Dia kemudian mengunjungi dokter lagi keesokan harinya dan menjelaskan gejala palsunya, meminta tes EEG.
Pada April 2021, dia mengunjungi rumah sakit untuk mengetahui hasil pemeriksaan. Namun, dokter mengatakan bahwa tidak ada gejala yang dialami oleh Ravi dan diputuskan bahwa dia tidak memerlukan pengobatan. Mendengar tersebut, Mr. Gu menginstruksikan Ravi untuk meminta perawatan pencegahan dengan klaim bahwa "jika gejala muncul lagi, dia akan sangat stres, dan itu akan menjadi akhir dari karir musiknya."
Ravi mendapatkan pengobatan hingga Juni 2021 dan mendapatkan surat keterangan dokter terkait epilepsi. Setelah itu, Mr. Gu mengirim pesan kepada Mr. A terkait Ravi yang bebas dari wajib militer.