Bisnis.com, JAKARTA - Istilah narcissistic personality disorder tengah dikaitkan dengan perilaku seorang selebgram Tanah Air yang mengklarifikasi soal gaji karyawan yang tak kunjung dibayarkan
Meski kasus keduanya berujung damai, netizen masih mempersoalkan bagaimana sang selebgram itu tidak menyertakan permintaan maaf terkait polemik tersebut dan justru menyalahkan pihak lain.
“Ada indikasi NPD sih kalo gue liat. Susah disuruh minta maaf kalo NPD mah,” tulis salah satu warganet.
“Mengarah ke NPD ya ni orang.. wew,” balas warganet lainnya.
Terlepas dari sosoknya, sebenarnya apa itu narcissistic personality disorder (NPD)?
Melansir dari Help Guide, narcissistic personality disorder adalah saah satu masalah kesehatan mental.
Baca Juga Simak 7 Ciri-ciri Orang Narsisme |
---|
Gangguan kepribadian ini ditandai perasaan mementingkan diri sendiri yang berlebihan, kebutuhan berlebihan untuk dikagumi, berkurangnya kemampuan atau keengganan untuk berempati dengan perasaan orang lain, dan perilaku eksploitatif secara interpersonal.
Meski kata narsisme banyak dilontarkan dalam budaya kita yang terobsesi dengan dirinya sendiri dan tak berhenti selfie.
Namun berbeda dengan istilah psikologis, di mana narsisme sendiri lebih mengarah pada orang yang jatuh cinta dengan citra diri mereka yang ideal.
Orang-orang yang memiliki narsisme cenderung terobsesi dengan keindahan, keberhasilan, kekuasaan, atau prestise mereka sendiri.
Mereka mengembangkan citra diri yang dibesar-besarkan dan terobsesi dengan kebutuhan untuk dipuja dan diakui oleh orang lain.
Ciri Seseorang Mengalami NPD
Mengutip dari Mayo Clinic, gangguan kepribadian narsistik melibatkan pola pemikiran dan perilaku yang egois, arogan, kurangnya empati dan pertimbangan terhadap orang lain, serta kebutuhan yang berlebihan akan kekaguman dari orang lain.
Orang dengan NPD seringkali dianggap sombong, manipulatif, egois, menggurui, dan banyak menuntut oleh orang lain.
Pada individu dengan NPD, pola pemikiran dan perilaku ini cenderung muncul dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan cinta.
Mereka mungkin memiliki dorongan kuat untuk mendominasi dan mengontrol orang lain, serta merasa lebih superior dan berhak mendapatkan perlakuan istimewa.
Sejumlah pihak bahkan seringkali merasa berhak atas pujian dan pengakuan tanpa adanya prestasi yang substansial.
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik sering kali menunjukkan penolakan terhadap perubahan perilaku mereka, bahkan ketika perilaku tersebut menyebabkan masalah bagi mereka atau orang lain di sekitar mereka.
Mereka cenderung menyalahkan orang lain atau faktor eksternal sebagai penyebab masalah, dan sulit mengakui atau mengambil tanggung jawab atas kesalahan atau konsekuensi dari tindakan mereka.
Selain itu, orang dengan NPD cenderung sangat sensitif dan bereaksi secara negatif terhadap kritik, ketidaksepakatan, atau penghinaan, bahkan yang kecil sekalipun.
Biasanya mereka menganggap hal-hal tersebut sebagai serangan pribadi terhadap citra diri mereka yang sangat diromantisasi.
Reaksi mereka terhadap kritik atau ketidaksetujuan seringkali melibatkan amukan, pembenaran diri yang berlebihan, atau pembalasan.
Faktor Risiko Orang Menjadi NPD
Beberapa faktor risiko yang dapat berkontribusi pada perkembangan Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder/NPD).
Meskipun faktor-faktor ini dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan NPD, tidak berarti bahwa mereka secara otomatis akan mengembangkan gangguan ini.
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat memainkan peran dalam NPD:
1. Faktor Genetik dan Biologis
Faktor genetik dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap NPD. Studi menunjukkan adanya hubungan antara riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian, termasuk NPD.
2. Faktor Lingkungan
Pengalaman lingkungan selama masa perkembangan individu juga dapat berperan dalam perkembangan NPD. Mulai dari pengasuhan yang tidak konsisten atau terlalu permisif yang tidak mengajarkan empati dan aturan sosial
Lalu, trauma atau pengabaian yang dialami selama masa kanak-kanak atau bahkan pujian yang berlebihan atau perlakuan khusus yang tidak realistis dari orang tua atau anggota keluarga lainnya yang membesarkan rasa narsisme individu.
3. Gangguan Kepribadian dan Kesehatan Mental Lainnya
Ada hubungan antara NPD dan gangguan kepribadian atau kesehatan mental lainnya. Misalnya, individu dengan gangguan kepribadian antisosial atau gangguan kepribadian histrionik mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan NPD.