Bisnis.com, JAKARTA – Apa yang dimaksud dengan silent treatment? Menurut Medical News Today, silent treatment terjadi ketika ada penolakan untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain.
Silent treatment pada dasarnya adalah menghindari atau mengabaikan seseorang, baik secara sengaja maupun tidak.
Silent treatment juga dikenal dengan nama lain, seperti shunning atau stonewalling. Hal ini dapat berlangsung singkat atau lama.
Seseorang mungkin memutuskan untuk menghindari masalah untuk menenangkan diri atau menggunakan silent treatment untuk keluar dari situasi yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Meskipun silent treatment mungkin terasa seperti cara mudah untuk menghadapi situasi yang tidak diinginkan dalam hubungan, efek yang ditimbulkannya terhadap dinamika Anda dan pasangan lebih banyak negatifnya daripada manfaatnya.
Silent Treatment Menurut Psikologi
Menurut PsychCentral, ketika silent treatment digunakan, ada risiko psikologis terhadap harga diri dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial dan mencari penerimaan dari sebuah komunitas untuk kelangsungan hidup.
Didiamkan oleh orang yang penting dapat menjadi ancaman bagi kebutuhan primitif manusia untuk bertahan hidup.
Silent treatment dapat memicu respons psikologis yang mendorong orang yang didiamkan untuk mencari persetujuan dan penerimaan dari orang yang melakukan pembungkaman, dan dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat meminta maaf atas hal-hal yang tidak mereka lakukan atau mengubah perilaku mereka untuk menyenangkan pasangannya dan mengamankan inklusi sosial yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
Bagaimana Pengaruh Silent Treatment Terhadap Hubungan?
Komunikasi adalah salah satu pilar dari hubungan yang sehat. Tidak peduli bagaimana cara penggunaannya, silent treatment dapat dianggap oleh penerima sebagai bentuk penolakan dan pengucilan sehingga hal ini akan melukai orang yang mengalaminya.
Beberapa efek dari perlakuan diam dalam hubungan adalah kebencian dan hilangnya kepercayaan. Karena silent treatment dapat membuat orang berperilaku dengan cara yang menurut mereka tidak adil, kebencian dapat terbentuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan konfilk pada suatu hubungan. Rasa sakit akibat penolakan yang dialami juga dapat merusak dan bahkan menghancurkan kepercayaan emosional antara Anda dan pasangan.
Selain itu, orang yang menerima silent treatment dapat merasa sedih, terisolasi, frustrasi, dan marah. Ketika perasaan seseorang diabaikan, mereka cenderung merasa tidak dicintai, tidak berharga, dan tidak penting. Konflik dan masalah dalam hubungan tidak akan terselesaikan jika pasangan mengganti diskusi yang sehat untuk menyelesaikan masalah dengan silent treatment.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan perilaku pada penerima. Mereka akan mempertanyakan diri mereka sendiri dan mulai mengadopsi perilaku yang akan menyenangkan pasangan mereka, menyimpang dari diri mereka yang sebenarnya untuk menghindari silent treatment.
Bagaimana Cara Menanggapi Silent Treatment?
- Beri sedikit ruang atau waktu
Orang yang menjadi diam mungkin membutuhkan sedikit waktu untuk menenangkan diri. Jika orang yang Anda hadapi perlu berdamai dengan perasaannya atau secara emosional kewalahan, mereka mungkin membutuhkan ruang.
- Pahami mengapa silent treatment digunakan
Silent treatment sering kali digunakan ketika orang tersebut tidak memiliki cara untuk merespons secara berbeda. Ketika dihadapkan pada pemicu perasaan yang kuat, mereka mungkin tidak tahu harus berbuat apa lagi sehingga mereka memilih diam.
Ini juga bisa menjadi respons pasif-agresif untuk menghindari secara langsung mengomunikasikan bagaimana (sakit hati) yang mereka rasakan. Memahami mengapa mereka menggunakan silent treatment dapat membantu Anda menghadapinya.
- Meminta maaf atas kata-kata atau tindakan
Seseorang tidak perlu meminta maaf atau menyalahkan diri mereka sendiri atas penggunaan silent treatment oleh orang lain, karena silent treatment adalah cara yang dipilih oleh pasangannya untuk merespons.
Namun, mereka mungkin perlu meminta maaf jika mereka telah mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin telah menyakiti perasaan orang lain.
Semakin lama Anda mencoba mengabaikan satu sama lain, semakin kusut pula masalahnya. Jadi, lebih baik fokus untuk menyelesaikan masalah yang ada, baik untuk hubungan dan kedamaian batin Anda dan pasangan.