Bisnis.com, JAKARTA – Kehidupan yang dipenuhi dengan kebahagiaan adalah kehidupan yang diidamkan semua orang. Apakah Anda bahagia saat ini?
Namun, tak jarang banyak dari kita yang terlibat dalam aktivitas yang dapat menghambat kebahagiaan kita dan membawa kita pada kesengsaraan.
Dilansir dari laman Psychology Today, Rabu (2/8/2023), hambatan itu bisa berasal dari dalam diri kita maupun lingkungan sekitar atau disebut dengan hambatan internal dan eksternal.
Berikut ini 6 kebiasaan yang bisa merusak kebahagiaan:
1. Dendam
Menyimpan dendam atau pun mendoakan kejelekan terhadap orang lain adalah cara yang buruk untuk menjalani hidup. Lebih buruk lagi, dendam yang dipelihara akan membebani hidup, memicu depresi, meningkatkan kecemasan, dan menguras energi.
2. Membandingkan dan putus asa
Membandingkan diri Anda dengan orang lain dan merasa gagal akan mengubah pandangan Anda terhadap dunia. Hal ini dapat berdampak pada harga diri yang lebih rendah, identitas inti yang lebih lemah, dan sabotase pertumbuhan.
3. Stagnasi kreatif
Keingintahuan akan membuat Anda awet muda. Mengikuti kelas, mengeksploitasi aktivitas baru, dan menikmati seni, teater, atau tarian akan menstimulasi Anda untuk mengembangkan hidup Anda. Stagnasi kreatif dapat menimbulkan keputusasaan.
4. Mengabaikan diri sendiri
Pola makan dan olahraga yang buruk, kurangnya perhatian, kecanduan media, dan penurunan intelektual adalah beberapa hasil dari pengabaian diri. Ketika Anda mengabaikan diri sendiri, semua aspek lain dari kehidupan Anda akan menurun.
5. Isolasi sosial
Laporan Surgeon General AS menyatakan bahwa kesepian merupakan epidemi kesehatan nasional di Amerika Serikat. Laporan lain dari BBC menunjukkan peningkatan penyakit jantung, stroke, dan demensia di antara pria yang berjuang melawan kesepian.
Mengapa orang begitu kesepian? Pegiat perdamaian Buddhis Daisaku Ikeda berpendapat bahwa depersonalisasi masyarakat telah mengakibatkan lebih banyak orang yang merasa terisolasi dan kehilangan komunitas.
6. Kecanduan
Tidak ada yang dapat menggagalkan kebahagiaan lebih cepat daripada kecanduan. Hal ini bisa menghancurkan keluarga dan hubungan, memadamkan kreativitas, dan merampas kegembiraan yang abadi. Apa pun substansinya, tidak diragukan lagi ini akan berakhir dengan buruk.
