Bayi sakit/
Health

Universitas Indonesia Luncurkan Alat Bantu Napas Bayi Teknologi Terbaru

Mutiara Nabila
Senin, 14 Agustus 2023 - 17:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus kematian bayi di Indonesia masih belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Salah satu penyebabnya adalah kesulitan bernapas sesaat setelah kelahiran.  

Padahal, angka kematian bayi merupakan salah satu tolak ukur kesejahteraan suatu negara. Namun, angka kematian bayi di Indonesia masih menduduki peringkat kelima tertinggi di Asia Tenggara. 

Kementerian kesehatan mencatat penyebab terbesar kematian bayi adalah bayi yang lahir prematur atau lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan atau ketidakmampuan bernafas spontan saat lahir. 

Bayi dengan kondisi ini memerlukan alat bantu napas yang menghasilkan tekanan untuk mengembangkan parunya. Selain itu diperlukan pencampuran antara oksigen dan gas medis dengan konsentrasi tertentu agar aman untuk retina bayi prematur sehingga bisa terhindar dari kebutaan. 

Masalahnya, alat ini tidak tersedia banyak di pasaran, kalaupun ada harganya sangat mahal. 

Didasari masalah ini, pada tahun 2013 timbullah gagasan untuk membuat sendiri alat yang sesuai dengan kondisi di Indonesia mudah dibawa baik di lingkungan rumah sakit. Alat ini bernama "Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitator" yang dikembangkan oleh Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A(K) dan PT Fyrom Internasional. 

Dokter Rinawati adalah seorang Dokter Anak Konsultan Neonatologi yang menamatkan pendidikan Kedokteran Spesialis Anak di Universitas Indonesia.

Adapun, PT Fyrom Indonesia adalah pelopor di bidang teknologi alat kesehatan dan medis sejak 2010 yang telah melakukan perkembangan dalam memproduksi alat kesehatan dan medis dengan mengikuti update yang berlaku didunia kesehatan. 

Alat bantu napas yang dikembangkan tersebut sudah bersifat portabel dan aman digunakan untuk memberi bantuan pernapasan pada bayi. Alat ini mempunyai baterai yang bisa bertahan hingga 6 jam dan berfungsi sebagai kompresor. 

"Sehingga ketika dicampur dengan oksigen murni dapat diatur kadar pemberian oksigen sampai batas 21 hingga 30 persen," jelas dokter Rinawati. 

Melalui terciptanya Mix Safe diharapkan alat ini dapat membantu untuk menurunkan angka kematian bayi mengurangi kebutaan akibat penggunaan kadar oksigen yang tidak sesuai. 

Produksinya yang dilakukan di dalam negeri juga diharapkan dapat meningkatkan sumber pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro