Bisnis.com, JAKARTA – Tak dapat dipungkiri, penggunaan beberapa jenis obat-obatan atau suplemen bisa menjadi penyebab kerusakan ginjal dengan berbagai cara.
Beberapa di antaranya dapat secara langsung merusak sel-sel ginjal, sementara obat lainnya dapat menyebabkan peradangan, kerusakan otot, atau pembentukan kristal yang menghalangi struktur penyaringan ginjal.
Ginjal sendiri berfungsi untuk membuang limbah dalam tubuh dan membantu tubuh mempertahankan jumlah cairan yang tepat.
Ginjal juga mengeluarkan hormon yang menjaga tekanan darah tetap stabil, dan berperan dalam pembuatan sel darah merah. Mereka bahkan membuat suatu bentuk vitamin D yang baik untuk tulang.
Beberapa obat dapat membuat hal-hal tersebut menjadi sulit dilakukan oleh ginjal dan membuat ginjal tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Melansir laman WebMD dan Lakeview Health, Kamis (5/10/2023), berikut adalah beberapa jenis obat-obatan yang dapat merusak ginjal.
1. Antibiotik
Mengonsumsi antibiotik dapat memengaruhi ginjal dengan berbagai cara. Sebagai contoh, beberapa obat dapat membentuk kristal yang tidak terurai dan dapat menyumbat aliran air seni. Ada pula yang memiliki zat yang dapat merusak sel-sel ginjal tertentu ketika mencoba menyaringnya.
Beberapa orang juga memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik yang dapat memengaruhi ginjal mereka. Semua hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda mengonsumsi antibiotik untuk waktu yang lama atau dosis Anda sangat tinggi.
2. Diuretik
Dokter menggunakan obat-obatan ini, yang juga dikenal sebagai pil air, untuk mengobati tekanan darah tinggi dan beberapa jenis pembengkakan.
Obat-obatan ini membantu tubuh untuk membuang cairan ekstra. Namun, obat ini terkadang dapat membuat tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, yang dapat berakibat buruk bagi ginjal.
3. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID)
Walaupun obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin, Nuprin), atau naproxen (Aleve, Anaprox, Naprosyn) dijual bebas atau diresepkan oleh dokter, Anda tidak boleh menggunakannya secara teratur dalam jangka waktu yang lama atau meminumnya dalam dosis yang tinggi karena dapat membahayakan kesehatan ginjal.
4. Inhibitor Pompa Proton (PPI)
Obat-obatan ini digunakan untuk mengatasi mulas, maag, dan refluks asam lambung. Obat-obat ini bekerja dengan menurunkan jumlah asam dalam perut Anda, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsinya dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan peluang Anda mengalami masalah ginjal yang serius dan mungkin menyebabkan gagal ginjal.
5. Obat pencahar
Obat yang dijual bebas atau yang diresepkan dapat meninggalkan kristal di dalam ginjal yang dapat merusak ginjal atau menyebabkan kegagalan. Hal ini terutama berlaku untuk obat yang mengandung natrium fosfat oral, atau OSP.
6. Antimania atau mood stabilizers
Antimania atau mood stabilizers biasanya digunakan untuk mengobati gangguan bipolar. Namun, penggunaan jangka panjang dapat merusak kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari darah.
Kerusakan ini dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis (CKD), yang ditandai dengan pasien yang secara bertahap kehilangan fungsi ginjal dari waktu ke waktu.
7. Acetaminophen
Acetaminophen umumnya digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang dan menurunkan demam. Namun, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau disalahgunakan, Acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara tidak langsung dengan menyebabkan kerusakan hati.
8. Suplemen Herbal
Herbal seperti akar licorice, yang digunakan dalam teh dan permen karena potensi manfaat kesehatannya, juga dapat membahayakan ginjal jika disalahgunakan.
Sebagai contoh, akar licorice mengandung senyawa yang disebut glycyrrhizin, yang dapat menyebabkan ginjal menahan garam dan air serta meningkatkan ekskresi kalium. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang kemudian menyebabkan tekanan darah tinggi, edema, dan kerusakan ginjal. (Kresensia Kinanti)