Bisnis.com, JAKARTA — Seiring bertambahnya usia, banyak orang yang terdiagnosis osteoporosis. Padahal ada beberapa tanda yang bisa dikenali dan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penurunan kepadatan tulang.
Osteoporosis biasanya mengakibatkan tulang rapuh dan rentan patah bahkan dengan tekanan ringan. Adapun, perempuan disebut lebih rentan mengalami tulang rapuh dibandingkan laki-laki, terutama ketika mereka mencapai usia paruh baya karena fluktuasi hormonal yang dialami selama menopause dan berkontribusi pada hilangnya kepadatan tulang.
Menurut para ahli kesehatan, asupan kalsium dan vitamin D yang tidak mencukupi harus segera diatasi untuk menghindari konsekuensi dari penurunan mobilitas karena lanjut usia, patah tulang, dan gangguan kesehatan gigi.
Sementara itu, untuk perempuan harus tetap waspada terhadap tanda-tanda awal pengeroposan tulang dan melakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara teratur setelah menginjak usia 60.
Melansir Medical News Today, Dr Neena Chitnis, Konsultan Reumatologi di Rumah Sakit Lilavati, mengungkapkan, terjadinya penurunan kepadatan tulang pada wanita dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Di antara penyebab paling umum adalah perubahan hormonal selama menopause yang mengakibatkan penurunan kadar estrogen, perkembangan alami usia, dan faktor genetik yang dipengaruhi oleh latar belakang keluarga dengan kepadatan tulang yang rendah.
Pola makan yang kekurangan kalsium dan vitamin D juga dapat menyebabkan kepadatan tulang rendah. Adapun, aktivitas fisik yang tidak memadai juga dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Bahkan penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang.
Selain itu, kondisi seperti hipertiroidisme, sindrom malabsorpsi, dan penyakit ginjal kronis juga dapat berkontribusi terhadap berkurangnya kepadatan tulang.
Tanda-tanda osteoporosis yang tak boleh diabaikan:
Dr Neena mengungkapkan patah tulang menjadi salah satu akibat umum dari penurunan kepadatan tulang karena membuat tulang lebih rentan dan rapuh.
Patah tulang ini bisa terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan, pinggul, atau tulang lainnya. Selain itu, patah tulang kompresi yang disebabkan oleh rendahnya kepadatan tulang di tulang belakang secara bertahap dapat menyebabkan penurunan tinggi badan.
Mereka yang memiliki kepadatan tulang rendah mungkin mengalami posisi bungkuk atau bungkuk karena beberapa patah tulang kompresi di tulang belakang.
Tulang pada pergelangan tangan juga bisa melemah akibat kepadatan tulang yang rendah sehingga mengakibatkan berkurangnya kekuatan genggaman.
Kemudian, tulang rahang juga dapat terpengaruh oleh pengeroposan tulang yang terkait dengan penurunan kepadatan tulang, yang berpotensi menyebabkan kehilangan gigi.
Tips mencegah penurunan kepadatan tulang:
Dr Neena menyarankan, penting untuk mengonsumsi cukup kalsium melalui sumber-sumber alami seperti produk susu, sayuran berdaun hijau, dan makanan yang diperkaya Vitamin D untuk membangun dan mempertahankan kekuatan tulang.
Vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium. Untuk memastikan kadar vitamin D yang cukup, pastikan mendapat paparan sinar matahari setiap hari, atau konsumsi suplemen setelah berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu bisa juga dengan melakukan latihan menahan beban seperti berjalan kaki, berlari, dan angkat beban dapat meningkatkan kesehatan tulang. Untuk mencegah pengeroposan tulang, berhentilah merokok dan konsumsi alkohol.