Bisnis.com, JAKARTA - Survei SKRT-SKN mengungkapkan bahwa penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama untuk 10 penyakit yang dikeluhkan masyarakat Indonensia.
Prevalensinya yakni 61%, dan kelompok usia sekolah merupakan usia yang paling rentan terkena masalah Kesehatan gigi dan mulut.
Dr.drg. Hananto Seno, Sp BMM(K),MM, FICD, ketua ICD Section XV Region 38 Indonesia mengatakan anak usia 8-11 tahun merupakan kelompok usia yang kritis terhadap terjadinya masalah gigi permanen.
Alasannya, karena usia tersebut adalah masa transisi pergantian dari gigi susu ke gigi permanen.
Sebanyak 89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut.
Dengan demikian tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut pada masyarakat, dalam hal ini anak-anak usia sekolah merupakan tindakan yang sangat penting.
"Menyikat gigi merupakan salah satu cara mudah untuk mencegah dan mengurangi angka masalah kesehatan gigi dan mulut kedepannya,” ujarnya.
Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care) mengatakan karena pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini, edukasi ke anak-anak sangat penting.
Dia mengatakan Formula sendiri sudah melakukan edukasi pada sejumlah pelajar di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Kuningan, Solok, Malang dan Palembang.
Baca Juga Ini Waktu yang Tepat untuk Sikat Gigi |
---|
Metode edukasi yang digunakan yakni “EGGSPERIMEN”, sebuah kegiatan eksperimen sederhana yang mudah dipahami oleh semua kalangan untuk menunjukkan pentingnya melakukan perawatan gigi secara rutin dan dengan benar.