Bisnis.com, BANDUNG – Berkeringat adalah hal normal dari sistem pendinginan tubuh untuk membantu melepaskan panas dan mempertahankan suhu tubuh yang ideal.
Berkeringat saat tidur di malam hari adalah hal yang normal jika suhu udara terlalu hangat. Namun, terbangun terus-menerus di malam hari karena keringat yang berlebihan bukanlah hal yang normal.
Meskipun sering berkeringat di malam hari adalah gejala umum dari menopause, namun kondisi ini juga dapat disebabkan oleh beberapa gangguan medis dan obat-obatan tertentu, seperti:
- Infeksi, seperti tuberkulosis atau HIV/AIDS
- Kanker, termasuk leukemia, limfoma, dan kanker prostat
- Gangguan kecemasan atau depresi
- Hipertiroidisme (juga dikenal sebagai tiroid yang terlalu aktif)
- Hipoglikemia (gula darah rendah)
- Gangguan autoimun, seperti arthritis rheumatoid
- Penyakit jantung
- Obesitas
- Infeksi serius, seperti endokarditis dan tuberkulosis
- Gangguan tidur, termasuk apnea tidur obstruktif
Jenis obat yang terkait dengan keringat malam meliputi:
- Antidepresan
- Antiretroviral
- Obat terapi hormon
- Obat hipertensi
- Obat hipoglikemia
Perawatan kanker seperti kemoterapi dan terapi radiasi juga dapat menyebabkan keringat di malam hari. Hal ini juga dapat terjadi pada pria yang menjalani pengangkatan testis untuk mengobati kanker prostat.
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin mengalami keringat di malam hari sebagai efek samping dari obat yang dikonsumsi. Ini mungkin termasuk antidepresan tertentu, perawatan hormon, dan opioid.
Terlalu banyak mengonsumsi kafein, alkohol, menggunakan tembakau atau obat-obatan juga dapat menyebabkan keringat di malam hari.
Bagaimana mengatasinya?
Ada banyak kondisi kesehatan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan keringat di malam hari dan mengganggu tidur.
Jika keringat malam terjadi secara teratur, mengganggu tidur, atau disertai gejala seperti kelelahan atau penurunan berat badan, berkonsultasilah dengan dokter untuk membantu menentukan penyebabnya. Mereka mungkin menyarankan obat alternatif untuk obat yang dikonsumsi atau merekomendasikan tes atau pemeriksaan.
Selain itu, perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah atau menurunkan risiko berkeringat di malam hari. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi berkeringat di malam hari yang mengganggu.
1. Tidurlah di ruangan yang sejuk dan gunakan pendingin ruangan, seperti AC atau kipas angin jika diperlukan
2. Jangan menggunakan pakaian yang berbahan panas. Kenakan piyama katun atau linen yang menyerap keringat
3. Pilihlah alas tidur yang tepat. Hindari serat sintetis dan sprei flannel
4. Perhatikan alas tidur yang digunakan. Bahan busa dapat membatasi aliran udara
5. Hindari makanan pedas, kafein, atau alkohol sebelum tidur
6. Hindari mengonsumsi makanan pedas jika mengalami menopause, karena dapat memperburuk gejala. (Kresensia Kinanti)