Bisnis.com, JAKARTA -Saat ini, stres telah menjadi bagian kehidupan yang hampir tidak bisa dihindari.
Stres, kecemasan, dan depresi tidak hanya berdampak pada kesehatan mental; dampaknya dapat meluas ke berbagai aspek kesejahteraan kita, termasuk hal mendasar seperti penglihatan kita.
Dilansir dari Times of India, kaitan antara kesehatan mental dan penglihatan merupakan suatu hal yang kompleks, dimana keduanya dapat saling memengaruhi dan dipengaruhi.
Masalah kesehatan mental dapat bermanifestasi secara fisik di seluruh tubuh, termasuk mata.
Stres yang berdampak buruk pada pikiran dapat menyebabkan perubahan fisik pada tubuh, memengaruhi aliran darah, ketegangan otot, dan bahkan fungsi mata.
Berikut beberapa masalah mata yang muncul jika Anda stres
1. Mata kering
Stres dapat menyebabkan berkurangnya produksi air mata sehingga menyebabkan mata kering dan iritasi. Hubungan antara stres dan mata kering diduga dimediasi oleh sistem saraf otonom yang mengontrol produksi air mata.
Meningkatnya stres dapat mengganggu keseimbangan sistem ini, mengakibatkan produksi air mata tidak mencukupi dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
2. Penglihatan kabur
Menurut Dr. Rishi Raj Borah, Country Director – India, Orbis, ketegangan otot yang disebabkan oleh stres dapat menyebabkan perubahan dalam cara mata fokus.
Hal ini dapat mengakibatkan penglihatan kabur sementara dan kesulitan dalam menjaga penglihatan tetap jelas, terutama selama periode stres yang meningkat.”
3. Mata berkedut
Kedutan mata yang mengganggu dan berkepanjangan yang muncul begitu saja juga bisa dikaitkan dengan stres. Stres memicu impuls saraf yang dapat menyebabkan otot di sekitar mata berkontraksi tanpa disengaja sehingga mengakibatkan kedutan.
Mata kedutan lebih dari 2 minggu sebaiknya tidak diabaikan.
4. Kurangnya interaksi sosial
Meskipun stres dapat memengaruhi penglihatan, hubungan tersebut berjalan dua arah. Masalah penglihatan juga dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
Masalah penglihatan dapat menyebabkan buruknya kualitas hidup. Hidup dengan kelainan mata dapat memperburuk perasaan frustrasi dan tidak berdaya, sehingga berkontribusi terhadap tekanan mental. Masalah penglihatan terkadang juga dapat mengakibatkan penarikan diri dari interaksi sosial.
Rasa takut tidak dapat melihat sesuatu dengan jelas atau rasa malu memakai kacamata dapat mengisolasi orang dari lingkaran sosialnya, sehingga berkontribusi terhadap perasaan kesepian dan depresi.
Cara mengelola stres untuk penglihatan yang sehat
Memahami bahwa stres dan kesehatan mata dapat dihubungkan adalah langkah pertama untuk mengelola dampaknya.
Seseorang dapat menghadapi situasi stres dengan melakukan teknik seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga. Selain itu, melakukan pemeriksaan mata secara teratur adalah cara terbaik untuk mengetahui masalah mata sejak dini dan memulai pengobatan sesuai kebutuhan.
Memilih gaya hidup sehat penting untuk kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Hal ini bisa berarti menjaga pola makan seimbang, tetap terhidrasi, dan menjaga kualitas tidur. Selain itu, membatasi waktu menatap layar dan beristirahat secara teratur jika pekerjaan memerlukan penggunaan layar dalam waktu lama adalah praktik yang sehat untuk ditanamkan.
Penting untuk mencari bantuan profesional jika seseorang terus-menerus mengalami stres, kecemasan, atau depresi. Pendekatan holistik terhadap kesehatan melibatkan penanganan aspek mental dan fisik.
Baca Juga: Mengalami kerontokan rambut di sebagian kecil kepala? Bisa jadi itu adalah alopesia