Siklus menstruasi
Health

Sering Nyeri Saat Haid Beresiko Tinggi Terhadap Penyakit Kardiovaskular

Redaksi
Kamis, 9 November 2023 - 14:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Semua perempuan yang telah memasuki masa menstruasi pasti pernah mengalami nyeri saat fase bulan atau haid.

Kondisi ini sebenarnya terbilang cukup umum dan masih wajar. Namun, ketika nyeri saat haid terus terjadi bahkan sering maka dapat beresiko terhadap penyakit kardiovaskular.

Kondisi sering mengalami nyeri saat haid biasanya disebut juga sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau dismenore (nyeri haid).

PCOS merupakan kelainan hormon yang menyerang satu dari 10 wanita usia subur. Hal ini terjadi ketika ovarium memproduksi androgen dalam jumlah berlebihan, hormon seks pria yang biasanya terjadi dalam jumlah kecil pada wanita.

Dismenore adalah masalah siklus menstruasi yang menyebabkan kram dan nyeri yang parah dan sering terjadi saat menstruasi.

Seseorang dengan kondisi ini mempunyai risiko kardiovaskular yang lebih tinggi, menurut dua penelitian terpisah.

Mengutip dari medicaldaily.com pada Kamis (9/11/2023), penelitian pertama mengevaluasi hubungan antara PCOS dan risiko penyakit jantung. Laporan tersebut mengamati data sekitar 170.000 anak perempuan di AS yang berusia antara 13 hingga 17 tahun.

Tim menemukan bahwa anak perempuan dengan PCOS mempunyai risiko 30% lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita PCOS. Prevalensi tekanan darah tinggi adalah 18,6% pada penderita PCOS, sedangkan 6,9% pada penderita PCOS.

Sementara itu penelitian kedua, memperkirakan hubungan antara dismenore dan penyakit jantung, 5.000 wanita di bawah usia 50 tahun dievaluasi.

Dari jumlah tersebut, sekitar 30.000 didiagnosis menderita dismenore. Wanita yang menderita dismenore dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh penyempitan arteri dan tiga kali lebih berisiko terkena nyeri dada atau vagina.

Hal ini terkait dengan peningkatan stres dan gangguan sistem saraf otonom, yang mempengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah serta dikaitkan dengan peningkatan molekul tertentu yang terkait dengan peradangan.

Peradangan dan stres juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiovaskular hal ini karena relevansinya dengan penyakit jantung di kalangan wanita muda.

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro