Kenali Gejala dan Penyebab Mikrotia, Kelainan Telinga pada Bayi Baru Lahir/Apollo Hospital
Health

Kenali Gejala dan Penyebab Mikrotia, Kelainan Telinga pada Bayi Baru Lahir

Redaksi
Selasa, 14 November 2023 - 09:50
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Mikrotia adalah kelainan bentuk bawaan pada telinga luar, di mana telinga tidak berkembang sepenuhnya selama trimester pertama kehamilan.

Daun telinga atau yang disebut aurikula sudah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia. Awal pembentukannya dimulai dari minggu ke empat dan kelima masa kehamilan, dan akan semakin matang dengan bertambahnya usia kehamilan.

Apabila ada kelainan dalam pembentukan daun telinga, penyakit ini disebut dengan mikrotia. Mikrotia biasanya memengaruhi satu telinga, tetapi dapat terjadi pada kedua telinga.

Berdasarkan tingkat keparahannya, mikrotia dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu:
- Tingkat 1: Tingkatan ini merupakan tingkatan yang paling ringan. Bayi yang lahir memiliki bentuk daun telinga yang normal seperti bayi pada umumnya, namun dengan ukuran yang lebih kecil.
- Tingkat 2: Tingkatan ini juga masih dikategorikan ringan. Gejala yang terlihat berupa tidak tumbuhnya sekitar 1-2 bagian telinga.
- Tingkat 3: Tingkatan ini sudah termasuk tingkatan lanjut karena gejala fisik yang timbul mudah sekali teridentifikasi, yaitu anatomi dari telinga sudah tidak terdeteksi.
- Tingkat 4: Pada tingkat ini, gejala yang terjadi sudah sangat parah. Umumnya gejala fisik yang timbul adalah tidak adanya daun telinga yang tumbuh dan berkembang (anotia), atau bahkan hilangnya saluran telinga.

Gejala dan penyebab

Gejala-gejala mikrotia meliputi:
- Telinga bagian luar yang tumbuh tidak normal.
- Telinga luar yang hilang (anotia)
- Ukuran telinga yang lebih kecil dari ukuran normal

Pada kebanyakan kasus, penyebab pasti mikrotia tidak diketahui. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu:
- Penyumbatan suplai darah akibat tekanan dari posisi janin yang menekan bagian dalam tubuh ibu atau dari tali pusar selama trimester pertama, yang menyebabkan kurang berkembangnya telinga luar
- Penurunan kadar oksigen selama trimester pertama yang menyebabkan telinga berhenti berkembang
- Obat-obatan dan alkohol yang berlebihan selama kehamilan, meskipun hal ini jarang terjadi. Sindrom Alkohol Janin telah diketahui menyebabkan mikrotia pada beberapa bayi
- Mikrotia juga dapat terjadi akibat penggunaan Accutane (isotretinoin) dan metamfetamin selama kehamilan

Selain itu, CDC melaporkan beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan anotia atau mikrotia, yaitu:
- Diabetes
Wanita yang menderita diabetes sebelum mereka hamil telah terbukti lebih berisiko melahirkan bayi dengan anotia/mikrotia, dibandingkan dengan wanita yang tidak menderita diabetes.
- Pola makan ibu
Wanita hamil yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan asam folat mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki bayi dengan mikrotia, dibandingkan dengan wanita hamil lainnya.

Apakah orang yang mengidap mikrotia masih dapat mendengar?

Orang yang memiliki mikrotia mungkin mengalami gangguan pendengaran pada telinga yang terkena, terutama jika terdapat masalah pada telinga tengah atau saluran telinga.

Namun, struktur dalam telinga bagian dalam mungkin memiliki kemampuan untuk menghantarkan suara, meskipun saluran telinga benar-benar tertutup.

Oleh karena itu, pembedahan untuk membuka saluran telinga adalah solusi untuk dapat meningkatkan pendengaran. Ada juga alat bantu dengar yang dapat membantu meskipun saluran telinga tertutup.

Jika bayi menderita mikrotia, penting untuk memeriksakan pendengarannya. Bahkan gangguan pendengaran ringan dapat mempengaruhi bagaimana bicara berkembang. (Kresensia Kinanti)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro