Bisnis.com, JAKARTA — Brokoli adalah sayuran silangan yang satu keluarga dengan kembang kol, kubis, dan kubis Brussel. Brokoli sering ditambahkan dalam masakan seperti sup ataupun capcay.
Brokoli merupakan salah satu sayuran yang tinggi serat dan bagus untuk membantu pencernaan. Tidak hanya itu, brokoli juga mengandung senyawa bernama sulforaphane yang merangsang produksi enzim dalam tubuh.
Enzim sangat penting bagi kehidupan dan mempercepat reaksi kimia dalam sel untuk membuat kamu tetap hidup.
Sementara itu, ekstrak brokoli mengandung senyawa bioaktif yang ditemukan dalam kuntum dan batang sayuran silangan yang menyehatkan ini. Nutrisi ini antara lain potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan vitamin K.
Seperti dikutip dari medicaldaily.com pada Selasa (14/11/2023), sebuah penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pittsburgh menemukan peran ekstrak brokoli dalam mencegah kanker.
Para peneliti memberikan ekstrak kecambah brokoli kepada tikus yang cenderung terkena kanker mulut, dan menemukan bahwa ekstrak tersebut secara signifikan mengurangi jumlah tumor yang mereka kembangkan.
Brokoli, kubis dan selada taman, merupakan sayuran silangan yang terbukti memiliki konsentrasi sulforaphane yang tinggi. Senyawa ini sebelumnya telah terbukti mengurangi dampak buruk yang disebabkan oleh karsinogen, itulah sebabnya para peneliti terus menyelidiki potensi ekstrak ini dalam pengobatan.
Selanjutnya, peneliti menguji bagaimana campuran jus buah dan kecambah brokoli yang kaya sulforaphane melindungi 10 manusia. Hasil penelitian tersebut menuju ekstrak yang dibuat diserap langsung ke jaringan target tanpa masalah.
Hasil tes ini sangat menjanjikan sehingga para peneliti berharap untuk mereplikasi penelitian tersebut pada 40 sukarelawan penderita kanker kepala dan leher.
Baca Juga 6 Gejala Umum Kanker Pankreas |
---|
Penelitian tersebut berhasil menyimpulkan bahwa ekstrak brokoli terbukti menjadi pengobatan alami yang bermanfaat bagi ribuan nyawa untuk menyembuhkan kanker leher hingga kepala.
Menurut National Cancer Institute (NCI), kanker kepala dan leher terjadi di sinus, bibir, mulut, kelenjar ludah, tenggorokan, dan atau laring.
Sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa dosis harian sulforaphane secara signifikan mengurangi ukuran dan jumlah sel induk kanker (x).
Selain itu dalam penelitian berbeda menemukan hasil bahwa mengkonsumsi sulforaphane dapat membantu mengatur enzim kunci dan reaksi sistem kekebalan tubuh yang melindungi tubuh dari kanker (x). Itu artinya ekstrak brokoli tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang sudah mengidap kanker, tapi juga bisa mencegahnya sama sekali.