Bisnis.com, JAKARTA - Sakit kronis berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, mengganggu kehidupan sehari-hari dan dapat menyebabkan depresi serta kecemasan.
Cedera dan penyakit juga dapat menyebabkan perubahan pada tubuh yang membuat Anda lebih sensitif terhadap rasa sakit. Perubahan ini dapat tetap terjadi bahkan setelah Anda sembuh dari cedera atau penyakit aslinya yang kemudian dapat menyebabkan nyeri kronis.
Dilansir Psychology Today (29/11/2023) beberapa orang juga mengalami nyeri kronis yang tidak terkait dengan cedera atau penyakit fisik melainkan disebabkan oleh faktor psikologis seperti stres, kecemasan dan depresi. Banyak ilmuwan percaya hubungan ini berasal dari rendahnya tingkat endorfin dalam darah. Perlu diketahui,endorfin adalah bahan kimia alami yang memicu perasaan positif.
Untuk mengurangi rasa sakit kronis, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut:
1. Ciptakan tujuan untuk diri sendiri
Buatlah tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan terikat waktu. Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan seperti ini untuk membantu Anda memikirkan langkah-langkah yang perlu Anda ambil. Sulit untuk melupakan rasa sakit kronis yang Anda alami jika Anda tidak tahu ke mana tujuan Anda, jadi buatlah tujuan yang SMART untuk diri Anda sendiri.
2. Berolahraga ringan
Seiring bertambahnya usia, Anda tidak memiliki banyak cairan sinovial atau pelumas pada persendian. Hal ini dapat membuat pergerakan menjadi lebih sulit, sehingga olahraga berdampak rendah dapat membantu menjaga kekuatan otot.
Lebih baik melakukan rutinitas olahraga yang lebih konsisten dan tidak terlalu berat daripada yang dilakukan setiap beberapa minggu sekali saat Anda merasa baik-baik saja.
3. Bersantai
Orang-orang dengan nyeri kronis sering kali hidup dalam kondisi lawan atau lari yang terus-menerus, yaitu kondisi tubuh mereka yang tegang. Ketegangan justru menimbulkan lebih banyak rasa sakit, jadi mencoba relaksasi bisa sangat membantu.
4. Mulailah bersenang-senang
Rasa sakit kronis sering kali mengarah pada kehidupan yang terisolasi karena takut menyebabkan lebih banyak rasa sakit emosional atau fisik daripada yang sudah ada.
Namun, semakin sedikit Anda melakukan aktivitas yang menyenangkan, suasana hati Anda akan semakin buruk dan kualitas hidup Anda semakin menurun. Sehingga direkomendasikan untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan.
5. Tantang pikiran Anda
Penelitian telah menunjukkan bahwa pikiran-pikiran yang menimbulkan frustasi sering kali lebih dapat memprediksi rasa sakit yang dialami seseorang daripada gangguan fisik itu sendiri atau gambaran yang dihasilkan. Maka pikirkan hal untuk menantang diri Anda dan keluarlah dari pikiran-pikiran yang menimbulkan frustasi.
6. Tidur nyenyak
Tidur adalah waktu tubuh untuk memulihkan tenaga dan jika Anda tidak mendapatkan tidur yang nyenyak, hal itu dapat menambah rasa sakit Anda. Maka tetapkan hal berikut:
- Tetapkan jadwal tidur/bangun yang konsisten
- Sesuaikan kamar tidur Anda agar bebas dari gangguan dan cahaya yang tidak perlu saat Anda mencoba untuk tertidur.
- Hindari kafein, nikotin atau alkohol terlalu dekat dengan waktu tidur.
- Atasi kekhawatiran emosional apa pun yang Anda alami sepanjang hari, daripada membiarkannya memburuk saat Anda mencoba untuk tertidur.
