Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang pergantian tahun ke 2024, beberapa faktor terus menghambat pembangunan di beberapa kawasan dunia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 80 persen masyarakat sangat miskin di dunia tinggal di daerah pedesaan, dengan tingkat kemiskinan hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan di daerah perkotaan.
Krisis pangan global juga telah memperburuk masalah ini, dengan sekitar 29,6 persen populasi global atau sekitar 2,4 miliar orang mengalami krisis pangan tingkat sedang atau berat pada 2022, peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2019.
Oleh karena itu, pemberantasan kemiskinan dan kelaparan tetap menjadi tujuan yang penting, khususnya di negara-negara kurang berkembang, yang merupakan rumah bagi lebih dari separuh masyarakat sangat miskin di dunia.
Negara-negara ini menderita kerawanan pangan dan malnutrisi tingkat tinggi, yang diperburuk oleh kerentanan yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, dunia menghadapi krisis kesenjangan ekonomi. Menurut PBB, 46 negara, yang mewakili 14 persen populasi global, menghadapi hambatan besar terhadap kemajuan ekonomi, termasuk terbatasnya akses terhadap teknologi, keuangan, dan peluang.
Akibatnya, negara-negara terbelakang harus berjuang menghadapi anjloknya pertumbuhan PDB, tingginya tingkat utang, dan kurangnya diversifikasi ekonomi.
Sistem keuangan global sering kali memperburuk masalah ini dengan membebani negara-negara tersebut dengan beban utang luar negeri yang tidak berkelanjutan, sehingga hanya sedikit negara yang mampu menaiki tangga perekonomian.
Kemudian, tata kelola yang lemah, konflik, krisis kesehatan, dan praktik perdagangan internasional yang tidak adil juga berperan dalam kemunduran negara-negara menuju keterbelakangan.
Berikut ini, 10 negara yang paling terbelakang dan paling kurang berkembang di dunia, berdasarkan skor Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI) dan PDB per kapita.
Indeks Pembangunan Manusia (HDI) adalah alat statistik yang digunakan untuk mengukur pencapaian suatu negara secara keseluruhan dalam dimensi sosial dan ekonomi.
Berikut 10 negara terbelakang jelang 2024
10. Republik Demokratik Kongo
Peringkat HDI: 179
PDB Per Kapita: US$586
Di Republik Demokratik Kongo, melimpahnya sumber daya alam sangat kontras dengan meluasnya kemiskinan, yang diakibatkan oleh konflik sejarah dan ketidakstabilan politik.
Lebih dari 62 persen penduduknya hidup dengan pendapatan kurang dari US$2,15 atau sekitar Rp30.000 per hari, hal ini menunjukkan betapa parahnya permasalahan kemiskinan.
Perekonomian negara ini, yang sangat bergantung pada pertambangan, mengalami pertumbuhan yang lambat dan inflasi yang meningkat. Tantangan tambahan di Republik Demokratik Kongo mencakup konflik yang sedang berlangsung, khususnya di wilayah Timur, dan rendahnya Indeks Sumber Daya Manusia, yang mencerminkan buruknya hasil kesehatan dan pendidikan.
9. Mali
Peringkat HDI: 186
PDB Per Kapita: US$833
Meskipun menghadapi sanksi dan kemunduran pertanian, perekonomian Mali menunjukkan ketahanan pada 2023, dengan mencapai pertumbuhan PDB yang moderat. Namun, pertumbuhan tersebut saat ini berada dalam risiko karena ketidakpastian politik dan meningkatnya biaya pendanaan.
8. Yaman
Peringkat HDI: 183
PDB Per Kapita: US$676
Saat ini, 19,8 persen penduduk Yaman hidup dengan pendapatan kurang dari US$2,15 atau sekitar Rp30.000 per hari, sehingga memperburuk malnutrisi. Selain itu, sekitar 80 persen penduduknya bergantung pada bantuan luar negeri, terutama karena sejarah konflik di negara tersebut. Lanskap perekonomian Yaman semakin tertantang oleh memburuknya kinerja sektor minyak, ketidakstabilan mata uang, dan inflasi.
7. Sierra Leon
Peringkat HDI: 181
PDB Per Kapita: US$461
Sierra Leone dihadapkan pada krisis pangan dan kerentanan ekonomi akibat guncangan eksternal dan kesalahan langkah kebijakan. Ketergantungan terhadap impor pangan, khususnya beras, serta menurunnya produktivitas pertanian dalam negeri semakin memperparah tantangan tersebut.
Permasalahan kerawanan pangan di Sierra Leone dapat ditelusuri kembali ke sejarah perang saudara yang menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan praktik pertanian.
6. Chad
Peringkat HDI: 190
PDB Per Kapita: US$716
Chad menghadapi serangkaian tantangan yang kompleks, mencakup kemiskinan dan pengangguran, yang menimbulkan risiko besar yang mendorong jutaan orang ke dalam kondisi kemiskinan. Reformasi mendesak sangat penting di berbagai sektor, termasuk minyak, infrastruktur, dan pendidikan, untuk memfasilitasi transformasi ekonomi dan meningkatkan ketahanan.
Saat ini, 30,9 persen penduduk Chad hidup dengan pendapatan kurang dari US$2,15 per hari, sementara iklim yang keras memperburuk kesulitan pertanian, sehingga semakin meningkatkan krisis pangan.