Bisnis.com, JAKARTA - "Pemuda jompo" sudah bukan hanya sekadar kalimat ejekan, tapi benar-benar terjadi. Banyak anak muda semakin banyak mengeluh sakit punggung dan diagnosis medis menunjukkan kemungkinan mengalami osteoartritis.
Banyak orang yang mengalami masalah osteoartritis karena pengeroposan tulang seiring bertambahnya usia, namun saat ini karena gaya hidup yang buruk, banyak anak muda yang menderita osteoartritis di usia muda.
Pakar kesehatan mengungkapkan bahwa gaya hidup yang tidak banyak bergerak adalah alasan utama di balik hal ini dan para dokter menegaskan bahwa karena beberapa perusahaan masih meminta karyawannya untuk bekerja dari rumah setelah lockdown akibat Covid-19, masalah osteoartritis meningkat pesat.
Oleh karena itu, osteoarthritis tidak lagi hanya terjadi pada orang lanjut usia saja, namun generasi muda pun juga menjadi korban dari masalah ini.
Mengutip Times, Dr. Ashish Arbat, Ahli Bedah Ortopedi dan Penggantian Sendi mengatakan, osteoartritis biasanya mulai terasa setelah usia lima puluh. Kekurangan vitamin dalam tubuh, kerapuhan tulang, secara tidak langsung mulai merusak persendian.
Olahraga teratur, mempertahankan berat badan, dan melakukan perawatan kesehatan yang tepat dapat mengurangi stres pada persendian dan menjaga persendian dan otot tetap kuat.
Artritis reumatoid pada usia ini melibatkan persendian di tubuh seperti lutut, pinggang, leher, dan bahu. Namun, masalah bertambahnya usia ini banyak terlihat pada generasi muda akhir-akhir ini.
Osteoarthritis kini didiagnosis pada banyak orang berusia antara 35-45 tahun. Sebelumnya masalah ini terutama terlihat pada orang berusia 55 hingga 60 tahun.
Dr. Arbat menambahkan, gaya hidup, obesitas, dan duduk terlalu lama mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian kita. Berat badan berlebih atau aktivitas fisik yang kurang disertai pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Setelah itu, masalah osteoartritis mulai bermunculan.
Osteoarthritis dapat menyerang sendi mana pun, terutama menyerang tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang. Peningkatan insiden osteoartritis pada individu muda selama pandemi kemungkinan juga disebabkan oleh peraturan bekerja dari rumah.
Duduk terlalu lama di depan layar, kurang aktivitas fisik, penambahan berat badan, kebiasaan makan yang buruk, dan terbatasnya paparan sinar matahari adalah faktor utama yang menyebabkan osteoarthritis.
Dr. Shardul Soman, Ahli Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang menambahkan, masalah tulang belakang semakin meningkat di kalangan remaja karena gaya hidup sedentari yang tidak banyak bergerak.
Lebih dari separuh orang dewasa di bawah usia 30 tahun terkena dampaknya. Sebelumnya, keluhan ini terlihat pada usia yang lebih muda, namun kini masalah radang sendi pada tulang belakang semakin meningkat akibat gaya hidup yang buruk, mengendarai skuter, kurang berolahraga secara teratur, dan terbatasnya aktivitas fisik.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap osteoarthritis pada kaum muda termasuk kurangnya aktivitas fisik, duduk dalam waktu lama, mengangkat beban berat, bekerja kantoran, kelebihan berat badan atau obesitas, berlari berlebihan atau berpartisipasi dalam olahraga berdampak tinggi, cedera sendi, cacat lahir seperti displasia pinggul atau panjang kaki tidak rata, ketidakseimbangan hormonal yang mempengaruhi pertumbuhan, riwayat keluarga diabetes dan osteoartritis harus segera diatasi.
Penting untuk memperhatikan tanda dan gejala seperti nyeri sendi, rasa tidak nyaman, bengkak, kemerahan di sekitar sendi dan gangguan pergerakan karena peradangan tulang, infeksi tulang atau sendi, keausan sendi, kanker, rakhitis, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan nyeri sendi.
Angka kejadian nyeri sendi pada kaum muda semakin meningkat dari hari ke hari dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Masalah seperti kekurangan vitamin B12 dan kalsium dapat menyebabkan nyeri sendi jika tidak ditangani.
Dr Arabat menyimpulkan, untuk menghindari masalah osteoarthritis di masa muda, seseorang harus menghindari makan makanan rendah kalori, junk food, makanan olahan dan kalengan.
Sertakan buah-buahan dan sayuran segar dalam diet Anda, berolahraga setiap hari, dan gunakan suplemen apa pun hanya atas saran dokter. Selain itu, menjaga berat badan yang sehat melalui nutrisi yang tepat penting untuk menghindari terlalu banyak tekanan pada persendian.