Bisnis.com, JAKARTA -- Minyak ikan dikenal memiliki banyak manfaat dan menjadi sumber utama omega-3 yang baik untuk otak dan jantung. Namun, ternyata, minyak ikan juga memiliki khasiat untuk menurunkan risiko komplikasi akibat diabetes.
Minyak ikan merupakan suplemen makanan yang diekstraksi dari ikan berminyak seperti herring, tuna, ikan teri, dan makarel. Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Sekitar 30% suplemen minyak ikan adalah omega-3, yang disatukan dengan vitamin A dan D. Minyak ikan memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik dibandingkan sumber omega-3 nabati.
Dua jenis utama omega-3 dalam minyak ikan adalah asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA), sedangkan jenis yang ditemukan pada sumber nabati terutama adalah asam alfa-linolenat (ALA).
Namun, berdasarkan sebuah studi baru menemukan bahwa penggunaan suplemen minyak ikan secara teratur dan asam lemak omega-3 tingkat tinggi, terutama asam docosahexaenoic (DHA), berkaitan dengan penurunan risiko komplikasi pembuluh darah pada penderita diabetes tipe 2.
Penelitian tersebut diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism ini menganalisis data dari 20.338 pasien diabetes tipe 2 yang melaporkan penggunaan suplemen minyak ikan, dan 4.874 pasien yang memberikan sampel darah untuk pengujian asam lemak omega-3.
Hasilnya, selama masa tindak lanjut rata-rata selama 13,2 tahun, mereka yang rutin mengonsumsi suplemen minyak ikan memiliki risiko 10% lebih rendah terhadap masalah pembuluh darah besar seperti penyakit jantung koroner dan penyakit arteri perifer, dan risiko 11% lebih rendah terhadap komplikasi ringan seperti penyakit ginjal, diabetes, dan retinopati.
Kadar plasma dalam polyunsaturated fatty acids (PUFA) omega-3 yang lebih tinggi, khususnya dari suplemen DHA, juga dikaitkan dengan risiko komplikasi yang lebih rendah.
Studi tersebut menunjukkan bahwa manfaatnya bisa disebabkan oleh perbaikan profil lipid dan berkurangnya peradangan.
