Ilustrasi rokok. /Freepik
Health

Ibu Perokok Bisa Turunkan Prestasi Akademis dan Kecerdasan Anak

Mutiara Nabila
Kamis, 29 Agustus 2024 - 08:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Gaya hidup masa kini semakin banyak wanita yang merokok, padahal banyak dampak berbahaya yang bisa didapat, dari bahaya kesehatan, penurunan kecerdasan bagi anak yang dilahirkan, bahkan sampai kematian. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merokok merenggut sekitar 8 juta nyawa setiap tahunnya. WHO memperkirakan pada 2018, sekitar 2% ibu hamil di seluruh dunia melaporkan masih merokok tembakau. Padahal, paparan asap rokok sebelum lahir juga sudah banyak diketahui, dapat meningkatkan dampak kesehatan mental dan masalah perilaku anak-anak.

Mengutip Medical Daily, berdasarkan sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa merokok bahkan satu atau dua batang sehari dari sebelum atau selama kehamilan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bagi bayi baru lahir. 

Merokok selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, pertumbuhan bayi terbatas, bahkan sampai kematian.

Adapun, sebuah penelitian baru-baru ini menambahkan bahwa paparan asap rokok pada ibu hamil juga dapat memengaruhi prestasi akademis anak di masa depan.

Menurut studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Addictive Behaviors, ibu yang merokok sebelum melahirkan membuat anak berisiko 49% lebih tinggi mengalami penurunan prestasi akademik. Temuan tersebut didasarkan pada tinjauan sistematis terhadap 19 studi yang melibatkan sekitar 1,25 juta partisipan.

"Selama beberapa dekade, berbagai lembaga di seluruh dunia telah mendorong kampanye antirokok tentang bahaya merokok. Namun, terlepas dari berbagai upaya ini, merokok tembakau tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang meluas," kata peneliti Dr. Bereket Duko, dari University of South Australia, dikutip Rabu (28/8/2024). 

Pada penelitian tersebut, didapatkan hasilnya memperkuat gagasan bahwa merokok saat hamil memiliki risiko signifikan dalam membatasi prestasi akademis anak, sehingga membuat mereka jauh tertinggal dari teman-teman sebayanya di sekolah. 

"Kita semua ingin anak-anak memiliki awal kehidupan yang terbaik. Namun, yang jelas, kita harus lebih baik dalam mendidik ibu dan keluarga tentang efek buruk merokok saat hamil terhadap ibu dan bayi," kata Dr. Duko.

Para peneliti juga mencatat bahwa sekitar 79% dari peserta yang diteliti melaporkan penurunan prestasi akademik pada anak-anak yang terpapar asap rokok saat hamil.

Studi terbaru lainnya yang menyelidiki risiko merokok sebelum melahirkan mengungkapkan bahwa tidak ada tingkat aman untuk merokok dan tidak ada periode aman untuk merokok selama dan bahkan dari sebelum kehamilan. 

Studi tersebut menunjukkan bahwa merokok ringan, satu atau dua batang rokok sehari, juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius pada bayi baru lahir atau neonatal.

Seperti dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health, para peneliti juga menganalisis hubungan antara merokok dan komplikasi kesehatan neonatal yang serius seperti perlunya bantuan ventilasi segera setelah lahir, dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) dengan ventilasi, dugaan sepsis, kejang, atau disfungsi neurologis.

Risiko juga lebih tinggi pada anak dari perokok berat. Anak-anak dari wanita yang merokok 20 batang atau lebih per hari memiliki kemungkinan 29% lebih besar untuk dirawat di perawatan intensif, menurut penelitian tersebut.

Selain itu, mereka yang hanya merokok ringan satu atau dua batang per hari juga masih memiliki risiko 13% lebih tinggi untuk dirawat di NICU.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro