Bisnis.com, JAKARTA - Di antara jenis kanker dan tumor, Limfoma dan Lipoma kerap tertukar karena namanya yang mirip. Padahal jika penanganannya tidak tepat, bisa berakibat fatal.
Selain memiliki nama yang mirip, Limfoma dan Lipoma juga memiliki gejala yang mirip yaitu munculnya benjolan pada tubuh. Lantas apa bedanya?
Dokter spesialis penyakit dalam RS Fatmawati, dr. Martha Iskandar mengatakan bahwa Lipoma dan Limfoma adalah dua hal berbeda.
Lipoma adalah benjolan tumor di bawah kulit yang tersusun dari jaringan lemak. Benjolan karena lipoma dapat muncul di hampir semua bagian tubuh dan sering kali dianggap tumor jinak dan tidak termasuk kanker.
Pada lipoma, benjolan umumnya terasa lunak dan ukurannya umumnya kecil. Karena berada di dekat permukaan kulit, benjolan karena Lipoma juga umumnya dapat digerakkan dengan bebas. Sebagian besar lipoma juga tidak terasa nyeri saat disentuh atau digerakkan.
Meskipun Lipoma bisa muncul di bagian tubuh mana pun, lipoma biasanya tumbuh di lengan, bahu, punggung, leher, badan, dan paha.
Sedangkan, Limfoma merupakan keganasan, dengan gejala berupa benjolan di bawah kulit, namun benjolan ini berkembang karena akibat pembengkakan pada kelenjar getah bening atau limfatik. Berbeda dengan Lipoma, benjolan pada Limfoma umumnya terasa keras dan tidak bisa digerakkan.
Penderita Limfoma umumna bisa mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau lipatan kaki/selangkangan. Pembengkakan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Adapun, Limfoma dibagi kembali menjadi dua jenis, yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma non-Hodgkin.
"Limfoma Hodgkin biasanya lebih terjadi pada usia yang lebih muda yang non-Hodgkin di orang yang lebih dewasa, dengan punya lebih dari 80 sub varian mulai dari yang jinak sampai yang ganas. Oleh karena itu, penanganannya butuh perhatian masing-masing tergantung jenisnya," jelas dr. Martha.
Antara Lipoma dan Limfoma tidak memiliki penyebab yang jelas. Beberapa penelitian meyakini penyebab Limfoma dan Lipoma adalah mutasi genetik, namun sifatnya tidak turun temurun ke generasi berikutnya.
Adapun, untuk Limfoma sebagai keganasan, terdapat beberapa faktor risiko yang perlu diketahui berikut ini:
- Defisiensi imun, misalnya pada penderita HIV
- Pernah terinfeksi virus seperti epstein-barr yang termasuk dalam virus herpes
- Memiliki riwayat radiasi atau kemoterapi sebelumnya
Gejala Limfoma
Pada Lipoma, selain adanya benjolan, umumnya tidak ada gejala lain selain rasa tidak nyaman.
Di sisi lain, Limfoma akan hadir disertai dengan sejumlah gejala meliputi:
- Demam
- Keringat malam
- Kelelahan
- Penurunan berat badan drastis
- Kehilangan nafsu makan
Terkait dengan penanganannya, Limfoma hanya bisa didiagnosis melalui prosedur biopsi. Selanjutnya, pasien akan ditangani sesuai dengan jenis Limfoma yang dialami, bisa melalui kemoterapi, terapi radiasi, sampai transplantasi sumsum tulang.