Bisnis.com, JAKARTA- Gout atau yang dikenal dengan asam urat merupakan jenis arthritis yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di sendi tubuh. Biasanya, gout memengaruhi sendi ibu jari kaki, namun bisa terjadi di bagian tubuh lainnya.
Serangan gout ditandai dengan rasa nyeri mendalam, pembengkakan, kemerahan, dan kesulitan bergerak pada sendi yang terinfeksi. Umumnya, serangan gout datang secara mendadak dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu.
Dilansir dari health.com pada Senin (30/12/24), serangan gout dipicu oleh tingginya kadar asam urat dalam darah, yang terbentuk ketika tubuh memecah purin. Purin adalah senyawa alami yang terdapat di dalam tubuh dan makanan tertentu.
Ketika tubuh tidak dapat membuang asam urat dengan efisien, asam urat ini mengendap dan membentuk kristal berbentuk jarum yang terperangkap dalam sendi, memicu serangan gout yang sangat menyakitkan.
Ada beberapa pemicu utama yang dapat meningkatkan kadar asam urat dan memperburuk gejala gout, terutama makanan dan kebiasaan tertentu. Beberapa jenis makanan, seperti daging merah dan makanan laut, memiliki kandungan purin yang sangat tinggi, yang bisa memperburuk kadar asam urat dalam tubuh.
Makanan dan minuman yang mengandung fruktosa (seperti soda dan jus buah manis) serta konsumsi alkohol juga diketahui dapat meningkatkan produksi asam urat dan berisiko memicu serangan gout.
Selain makanan, beberapa faktor lain juga dapat meningkatkan risiko serangan gout, seperti penyakit kardiovaskular dan ginjal yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengeluarkan asam urat, dehidrasi yang mengurangi frekuensi buang air kecil, serta puasa atau penurunan berat badan yang cepat yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Kelebihan berat badan dan stres juga turut berperan dalam memperburuk kondisi gout atau asam urat, dengan meningkatkan kadar asam urat dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengelolanya dengan baik.
Gejala serangan gout datang secara mendadak, biasanya pada malam hari, dengan rasa sakit yang sangat hebat pada sendi yang terinfeksi. Beberapa gejala umum dari arthritis gout antara lain adalah rasa nyeri yang berkelanjutan, pembengkakan, kekakuan pada sendi, serta kemerahan pada sendi yang terkena. Penderita juga sering merasakan sensasi terbakar dan kelembutan pada sendi yang terkena ketika ditekan.
Cara gejala dan cara mencegah gout atau asam urat:
1. Kompres Air Dingin dan Istirahatkan Sendi
Gunakan kompres air dingin pada sendi yang terinfeksi untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Pastikan sendi yang terkena diistirahatkan dan dijaga agar tidak memberi tekanan lebih.
2. Hindari atau Batasi Makanan Kaya Purin
Sebaiknya hindari atau batasi konsumsi makanan yang kaya purin, seperti daging merah, makanan laut, dan alkohol.
3. Konsumsi Banyak Buah, Sayuran, dan Bijian Utuh
Perbanyak makan buah, sayuran, dan biji-bijian utuh yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
4. Batasi Lemak Jenuh dan Gula Tambahan
Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula tambahan yang dapat memperburuk kondisi gout.
5. Jaga Berat Badan
Menurunkan berat badan secara bertahap dengan diet sehat dan olahraga dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
6. Pilih Produk Susu Rendah Lemak atau Tanpa Lemak
Mengonsumsi produk susu rendah lemak atau tanpa lemak dapat membantu menurunkan risiko serangan gout.
7. Konsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter
Pastikan untuk mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan resep dokter, seperti obat penurun asam urat atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), untuk membantu mengelola serangan gout.
Dengan mengetahui pemicu dan gejala yang ada, serta mengikuti langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan yang tepat, serangan gout dapat dikendalikan, dan kualitas hidup penderita dapat meningkat. (Siti Laela Mahikmah)