Bisnis.com, JAKARTA - Era ekonomi digital di Indonesia dinilai Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sebagai hal yang sangat menguntungkan.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum APPMI Poppy Dharsono pada konferensi pers Road To IFW 2018, di Fashion Legacy, Kemang, Kamis (15/3/2018).
Menurut Poppy, panggilan akrabnya, era digital saat ini justru mampu memberi keadilan tanpa perang di retail industri.
"Ya, harus kita akui, bahwa digital itu membawa perubahan yang sangat luar biasa bagi para industri muda yang baru tumbuh, karena kalau dulu [sistemnya] masuk sini [departemen store] dipotong 45%, dibayarkan 3 bulan kemudian barangkali. Sekarang dengan buka tuko online, bisa mendapatkan pendapatan secara langsung," ungkap Poppy.
Dia menceritakan tentang pengamatannya pada seorang desainer baru yang baru tumbuh bisa menjual 1.500 potong produk fesyennya dari membuka toko secara online.
"Saya sebagai bussiness woman yang sudah 40 tahun berada di industri fesyen melihat ini [kemajuan di era digital] sebagai sebuah revolusi yang harus ditanamkan oleh semua lampiran masyarakat, pemerintah, swasta dan terutama teman-teman desainer," tambahnya.
Poppy menuturkan bahwa hal yang perlu diperhatikan adalah standarisasi. Contohnya standarisasi ukuran per-produk pakaian yang dijual harus diselaraskan, sehingga tidak terjadi perbedaan ukuran pada tiap produk yang berukuran sama.
"Yang harus dipelajari adalah teknologinya harus berstandarisasi yang baik, karena tanpa standar, nanti antara nomer 38 [size baju] sekarang sama besok bisa enggak sama kan," tukasnya.
