Bisnis.com, JAKARTA – Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019 yang digelar pada 1-4 Mei 2019 menargetkan nilai transaksi Rp45 miliar.
Acara yang digelar Indonesian Fashion Chamber (IFC) ini sudah memasuki tahun keempat, di mana tahun lalu didatangi oleh 51.389 pengunjung dengan nilai transaksi Rp38,9 miliar.
Sementara pada 2017, Muffest 2019 diramaikan oleh 47.100 pengunjung dan nilai transaksi 28,3 miliar rupiah.
"Kami harap brand Indonesia semakin maju dan sejahtera lewat industri fashion," kata Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber dalam pembukaan Muffest 2019 di Jakarta Convention Center, Rabu (1/5/2019).
Pameran ini dibuka oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang menyatakan optimisme bahwa Indonesia bisa segera mewujudkan target menjadi kiblat fashion muslim global.
Ia mengatakan Indonesia berpeluang untuk unjuk gigi di industri mode global, terlebih Indonesia adalah di peringkat kedua negara yang berhasil mengembangkan fashion muslim di dunia, setelah Uni Emirat Arab.
Muffest 2019 kali ini menghadirkan pameran dagang ritel maupun B2B (business to business), berbagai peragaan busana baju muslim, presentasi, gelar wicara, seminar hingga kompetisi.
Pembukaan Muffest 2019 diramaikan oleh peragaan busana dari SMK NU Banat Kudus binaan Djarum Foundation, Noore Muslim Sportwear, Lania Rakhmawati, Irma Intan dan Lisa Fitria.
Muffest 2019 menampilkan tren-tren busana muslim di Indonesia, terutama yang siap pakai. Segmen ini mempunyai potensi besar baik di ranah domestik maupun internasional. Acara ini juga bisa jadi "window shopping" untuk melihat tren busana muslim terkini.
Selain peragaan busana dari sejumlah perancang seperti Restu Anggraini, Deden Siswanto, Ria Miranda, Puru Kambera hingga Sayee, acara ini juga diramaikan oleh sekitar 150 booth yang menjual busana, aksesoris hingga kosmetik.
Model mengenakan busana rancangan Lisa Fitria pada pembukaan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (1/5/2019). Acara fesyen muslim itu bertujuan untuk menguatkan ekonomi Indonesia melalui industri "modest fashion" lokal./Antara-Rivan Awal Lingga
The State Global Islamic Economy melaporkan konsumsi fashion muslim dunia saat ini mencapai 270 miliar dolar AS, yang diproyeksi terus meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 5 persen. Diperkirakan pada 2023 konsumsi fashion muslim dunia bakal menyentuh hingga angka 361 miliar dolar AS.
Sementara itu, konsumsi fashion muslim di Tanah Air mencapai 20 miliar dolar AS, dengan tingkat pertumbuhan 18,2 persen per tahun.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, sepanjang 2018-2019 pihaknya melakukan berbagai kegiatan terkait pengembangan industri fashion muslim yang melibatkan sebanyak 656 pelaku IKM fashion dan 60 desainer.
“Program pembinaan yang kami lakukan ini terintegrasi dari hulu sampai hilir,” jelas dia di Jakarta, Rabu.
Contoh program meliputi yakni link and match industri fashion muslim dengan industri tekstil, bimbingan teknis dan sertifikasi SKKNI,pembangunan kapasitas IKM fashion muslim, serta penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru IKM Busana Muslim.
Selanjutnya, program Moslem Fashion Project (MOFP), berupa kompetisi dan inkubasi bagi startup fashion muslim, penyusunan peta jalan Pengembangan Industri fashion Muslim, serta link and match industri fashion muslim dan desainer.
“Pada 1 Desember 2018 lalu, kami telah melaksanakan launching International Muslim Fashion Festival di Paris,” imbuh Gati.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada pembukaan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (1/5/2019)./Antara-Rivan Awal Lingga