Pizza Papa John's mencatatkan peningkatan penjualan di tengah pandemi virus corona (Covid-19)./ilustrasi
Kuliner

Tangani Pandemi, Papa John's Rilis Menu Pizza yang Tidak Biasa

Nirmala Aninda
Rabu, 26 Agustus 2020 - 22:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Penjualan pizza Papa John's terus meroket bahkan di tengah pandemi virus corona.

Pada Selasa (25/8/2020), jaringan pizza itu mengumumkan bahwa penjualan mereka untuk bulan Agustus tumbuh sebesar 24,2% untuk restoran yang ada di seluruh Amerika Utara.

"Penjualan Papa John's, didorong oleh inovasi produk, tetap kuat di bulan Agustus. Pada saat yang sama kami juga menambah pelanggan baru sepanjang tahun 2020, skor kepuasan pelanggan dan brand affinity kami juga terus meningkat," kata CEO Rob Lynch dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (26/8/2020).

Inovasi produk yang disebutkan Lynch adalah menu baru Papa John's, seperti pizza dengan taburan pepperoni ukuran besar, "Shaq-a-Roni", yang memulai debutnya pada akhir Juni.

Pada hari Senin (24/8/2020), Papa John's mengumumkan akan meluncurkan item menu unik lainnya dalam bentuk Grilled Buffalo Chicken Papadia, yang menggabungkan aspek pizza, quesadillas, dan sayap ayam.

Rantai pizza lain juga meluncurkan item menu baru, di tengah usaha untuk mempertahankan perhatian pelanggan dan membedakan brand dengan jaringan pizza lainnya.

Beberapa hari yang lalu, Domino's meluncurkan pizza taco ayam dan pizza burger keju. Sebelumnya pada bulan Agustus, Pizza Hut meluncurkan Double It Box, yang memuat dua pizza berukuran sedang dalam satu kotak.

Penjualan pizza terpantau terus melonjak di tengah pandemi.

Jaringan restoran pizza telah melakukan investasi besar dalam teknologi digital dan pengiriman selama bertahun-tahun, meninggalkan rantai lain untuk mengejar ketinggalan dalam beberapa bulan terakhir.

"Pemesanan seluler adalah platform kami yang paling cepat berkembang," kata Lynch melalui telepon dengan investor pada awal Agustus.

"Kemampuan ini memposisikan kami dengan baik di masa mendatang, karena pemesanan pelanggan dan perilaku konsumsi terus dipengaruhi oleh pandemi - mungkin dengan dampak jangka panjang," tambahnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro