Pemerintah Inggris menemukan virus corona jenis baru. Kini efektivitas vaksin Covid-19 patut diuji./ilustrasi
Health

Ada Virus Corona Jenis Baru di Inggris, Apakah Vaksin Covid-19 Masih Ampuh?

Syaiful Millah
Senin, 21 Desember 2020 - 13:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Jenis atau varian baru virus corona yang dapat menyebar lebih cepat telah diidentifikasi di Inggris. Hal tersebut telah mendorong Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk memberlakukan lockdown di beberapa titik untuk mengekang penyebarannya.

Johnson dalam briefing akhir pekan lalu mengatakan data awal menunjukkan bahwa jenis baru itu bisa 70 persen lebih mudah menular. Dia juga menambahkan bahwa tampaknya  varian baru ini telah berkontribusi pada lonjakan kasus di bagian selatan dan timur Inggris.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada pekan lalu juga sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa jenis virus corona anyar ini akan menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin tidak berfungsi.

Studi pendahuluan telah menemukan bahwa mutasi mengubah lonjakan protein pada permukaan virus – bagian yang membantu menginfeksi sel manusia – dan meningkatkan kemampuan protein untuk melekat serta memasuki sel manusia.

Varian baru itu diyakini pertama kali muncul pada pertengahan September di London atau Kent, kota-kota di tenggaran Inggris yang mengalami lonjakan infeksi virus. Dilaporkan kasus di London telah meningkat 2 kali lipat selama seminggu terakhir.

Adapun, dilansir dari Today Online, Senin (21/12) para ahli mengatakan mereka optimis strain baru tidak akan memengaruhi kemanjuran vaksin, tetapi beberapa mengingatkan kemungkinan itu bisa saja terjadi.

Gavin Smith dari Duke-NUS' Emerging Infectious Diseases Programme mengatakan tidak ada perubahan pada jenis baru ini yang mungkin membuat vaksin tidak lagi efektif, “Meskipun tampaknya ini dapat mengubah perilaku virus, pada kenyataannya jenis ini tidak mengubah efektivitas tindakan pengendalian saat ini,” katanya.

Ooi Eng Eong dari Duke-NUS Medical School mengatakan vaksin yang telah dilisensikan oleh Food and Drug Administration mengandung seluruh gen protein lonjakan. Ini berarti respons imun tidak hanya menargetkan bagian yang berevolusi tetapi juga bagian lain yang secara genetik tidak berubah.

Ling Li Min dari Mount Elizabeth Novena Hospital mengatakan bagaimanapun memiliki vaksin, terlepas dari perubahan strain, lebih baik daripada tidak sama sekali. Namun, menurutnya, masih ada kemungkinan strain baru akan memengaruhi efektivitas vaksin yang ada saat ini.

Hal senada diungkapkan oleh Leong Hoe Nam dari Mount Elizabeth Novena Hospital. Dia mengatakan bahwa dengan seluruh taruhan ditempatkan pada spike protein untuk vaksin saat ini, mungkin hanya satu mutasi yang diperlukan untuk mengatasinya.

“Dalam perang melawan virus ini, ada perlombaan yang sedang berlangsung. Perlombaan itu untuk memusnahkan virus dengan vaksin sebelum bisa bermutasi melawannya. Kekebalan sebelumnya terhadap versi lama Covid-19 mungkin tidak memberikan perlindungan terhadap strain baru. Selalu ada ancaman konstan,” katanya.

Lantas apakah masyarakat perlu merasa khawatir dengan fenomena ini?

Ling mengatakan sampai penyelidikan memastikan apakah jenis baru itu mungkin dapat mengalahkan respons kekebalan tubuh, termasuk yang didorong oleh vaksin, masyarakat harus bersiap menghadapi yang terburuk.

Sementara, Leong mengatakan bahwa tak aneh bila masyarakat merasa khawatir. Setiap kali virus bermutasi, itu seperti gempa bumi yang dapat merusak seluruh upaya vaksin dengan mengubah protein lonjakan yang ditargetkan.

Adapun, Gavin Smith mengatakan bahwa ilmuwan memang selalu khawatir dengan varian virus baru yang muncul dan mengubah perilaku virus, tetapi kebanyakan mutasi tidak mengubah virus itu sendiri secara signifikan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro