Bisnis.com, JAKARTA - Para penderita diabetes harus tetap waspada terhadap potensi gangguan mata akibat komplikasinya meskipun secara umum puasa tidak memberikan pengaruh signifikan pada organ mata manusia.
Dokter Martin Hertanto, Medical Retina, Vitreo-Retina, and Cataract Specialist JEC Eye Hospitals and Clinics, mengungkapkan retinopati diabetik bisa menyebabkan pendarahan dan robekan pada retina sehingga menimbulkan gangguan pandangan, seperti berbayang atau munculnya bercak hitam, bahkan sampai kebutaan apabila tidak terdeteksi sejak dini.
"Karenanya, sangat penting bagi pengidap diabetes untuk tetap mampu menjaga kadar gulanya selama berpuasa, dan melakukan pemeriksaan retina secara berkala : minimal setahun sekali,tergantung derajat keparahan penyakit,” katanya, Selasa (27/4/2021).
Retinopati diabetik adalah salah satu penyebab kebutaan terbanyak di kalangan usia produktif.
Penyakit ini terjadi akibat tingginya kadar gula dalam tubuh yang tidak terkontrol secara berkepanjangan sehingga merusak pembuluh darah pada retina dan jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.
Penyakit ini terbagi menjadi dua tipe.
Pertama, nonproliferative diabetic retinopathy (NPDR). Pada tahapan awal, terjadi sedikit kebocoran pada pembuluh darah.
Kedua, proliferative diabetic retinopathy (PDR). Pada tahapan lebih lanjut, mulai tumbuh pembuluh darah baru di retina (neovaskularisasi) yang mudah pecah dan mengalami pendarahan.