Bisnis.com, JAKARTA—Jika memerangi radikal bebas dan stres oksidatif sambil mencapai keseimbangan redoks dan homeostasis dalam tubuh adalah olahraga, glutathione akan menjadi juara bertahan di semua aspek.
Glutathione sering disebut sebagai "antioksidan utama". Aktivitas penetral radikal yang membantu mendukung segala hal mulai dari fungsi kekebalan, pencernaan, dan otak hingga detoksifikasi dan umur panjang.
Pengertian Glutathione
Glutathione adalah tripeptida yang terbuat dari tiga asam amino: glutamin, glisin, dan sistein. Senyawa organik sulfur yang membentuk glutathione menciptakan efek lengket yang membantu antioksidan menangkap molekul yang tidak diinginkan (misalnya, radikal bebas dan racun) sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.
Ditemukan di setiap sel dalam tubuh, bukan rahasia lagi bahwa kemampuan melawan radikal bebasnya digunakan secara universal. Namun, konsentrasi glutathione tertinggi ditemukan di hati dan ginjal, menunjukkan bahwa antioksidan adalah pemain kunci dalam membantu proses pembuangan organ tersebut dan pembuangan racun dari dalam tubuh.
Cara Menjaga Kadar Glutathione yang Sehat
Glutathione tidak hanya memiliki sifat antioksidan langsung tetapi juga bertanggung jawab untuk mendaur ulang antioksidan seperti vitamin C dan E. Ketika kadar glutathione rendah, secara drastis membatasi kapasitas tubuh untuk menetralkan radikal bebas dan secara inheren merusak keseimbangan redoks.
Untungnya, ada beberapa cara kita dapat mendukung produksi glutathione kita dan mempertahankan simpanan antioksidan utama yang cukup yaitu dengan mengadopsi diet yang mendukung glutathione.
Sementara glutathione ditemukan di beberapa makanan, sumber makanan diserap dengan buruk oleh tubuh dan sangat sedikit untuk meningkatkan status glutathione. Selain diet seimbang, beberapa vitamin dan mineral sangat penting dalam mempromosikan sintesis dan pengisian glutathione:
- Sulfur: Mineral penting ini merupakan komponen penting dari sintesis glutathione. Bawang putih, bawang bombay, dan sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis Brussel, kangkung, dan kol adalah sumber yang kaya akan belerang.
- Vitamin C: Mirip dengan glutathione, vitamin C mendukung keseimbangan redoks dengan memulihkan antioksidan lain seperti glutathione dan vitamin E (dan bertindak sebagai antioksidan kuat dengan sendirinya). Beberapa makanan kaya vitamin C termasuk jambu biji, paprika merah, kiwi , dan buah jeruk seperti lemon, limau, jeruk, dan jeruk bali.
- Selenium: Mineral penting lainnya, selenium mendukung enzim yang berhubungan dengan glutathione dengan meningkatkan ekspresi dan aktivitasnya. * Beberapa makanan kaya selenium termasuk daging sapi, ayam, beras merah, dan kacang Brazil.
Selain mengonsumsi glutathione yang tersedia secara hayati, ada beberapa bioaktif dan tumbuhan kunci lainnya yang mendukung produksi dan pengisian glutathione.
Misalnya, suplemen yang mengandung sistein (misalnya, bubuk protein whey) atau prekursor langsung ke sistein (khususnya, N-asetil-L-sistein, alias NAC) dapat membantu meningkatkan produksi glutathione.
Kemudian menambahkan aktivitas fisik ke rutinitas mingguan Anda membantu semua bidang kesehatan, termasuk aktivitas antioksidan. Yoga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kadar glutathione. Meskipun yoga sangat bagus untuk kesehatan fisik dan mental, segala bentuk gerakan dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan kesehatan seluruh tubuh.