Bisnis.com, JAKARTA - Perayaan halloween di Itaewon, sebuah distrik di Kota Seoul, Korea Selatan berujung duka.
Korean Herald mengungkapkan, per Senin (30/10/2022) pukul 17.45 waktu setempat korban meninggal dilaporkan mencapai 153 orang, sedangkan korban luka sebanyak 103 orang.
Setelah kejadian ini, media sosial diramaikan dengan cuplikan-cuplikan video di sekitar lokasi. Video-video itu memuat korban yang tergeletak di jalan, juga korban yang tengah dilakukan upaya penyelamatan dengan teknik CPR.
dr. Felix Hartono melalui akun Instagramnya dan juga Instagram Pandemictalks menyebutkan, dalam video tersebut tenaga medis dan masyarakat non tenaga medis sedang melakukan Cardiac Pulmonary Resuscitation atau yang lebih dikenal dengan sebutan CPR, pijat jantung.
"Dalam situasi berdesak-desakan di Itaewon kemarin, para korbannya ini bisa mengalami sesak yang berujung pada kekurangan oksigen, efeknya mereka jadi gak sadarkan diri bahkan sampai meninggal," ungkap dr. Felix.
dr. Felix melanjutkan, inilah mengapa para tenaga medis dan masyarakat memberikan pertolongan CPR. Karena, jika CPR dilakukan dengan teknik yang benar, akan membantu mengalirkan darah hingga otak mendapatkan oksigen.
Lebih lanjut, dr. Felix menjelaskan bahwa teknik CPR ini merupakan pertolongan dasar yang boleh dipelajari oleh masyarakat non tenaga medis.
"Sehingga orang non medis bisa melakukan pertolongan pertama ketika terjadi kegawatdaruratan, apalagi sekarang sudah mulai banyak konser atau event-event yang berisiko, terjadi hal seperti yang terjadi di Itaewon," pungkas dr Felix.