6. Kolesterol tinggi paling banyak menyerang pria
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa kolesterol tinggi adalah penyebab utama penyakit jantung dan penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di kalangan wanita. Oleh karena itu, penyakit ini dapat menyerang pria maupun wanita.
7. Orang kurus tidak mungkin memiliki kolesterol tinggi
Faktanya, kolesterol tinggi dapat terjadi pada siapa saja dan faktor risiko apapun baik kurangnya olahraga, pola makan yang tidak sehat, fungsi tiroid, atau genetik. Bahkan jika Anda memiliki berat badan yang sehat atau ideal, kolesterol Anda bisa saja tidak normal. Meskipun kolesterol tinggi lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, kelebihan berat badan beberapa kilogram saja dapat meningkatkan risiko Anda.
8. Diet tanpa lemak adalah diet terbaik
Faktanya, tubuh Anda membutuhkan lemak, tetapi harus jenis yang tepat. Pilihlah lemak tak jenuh yang dapat berupa lemak tak jenuh ganda seperti kenari, biji bunga matahari, biji rami, dan ikan berlemak. Adapun lemak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun dan alpukat.
9. Tidak apa-apa melewatkan satu dosis statin
Faktanya, statin dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 25%. Namun, 50% orang tidak mengonsumsinya dengan benar sehingga berisiko mengalami komplikasi.
10. Setiap orang harus memiliki target kolesterol yang sama
Tidak ada target untuk kadar kolesterol darah. Dokter Anda akan melihat angka kolesterol Anda dalam konteks faktor risiko lain yang mengindikasikan bahwa Anda mungkin memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung. Adapun kadar kolesterol yang normal adalah:
- Kolesterol total 200 mg/dL atau lebih
- Kolesterol LDL 100 mg/dL atau lebih
Target tersebut dapat berubah jika seseorang memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung karena riwayat keluarga atau faktor lainnya.
11. Jika saya makan banyak kolesterol, saya akan memiliki kadar kolesterol yang tinggi
Kolesterol yang dikonsumsi seseorang tidak selalu berkaitan langsung dengan kadar kolesterol. Dengan mengonsumsi gula atau karbohidrat sederhana dapat membuat kadar kolesterol yang lebih tinggi, bahkan jika orang tersebut tidak mengonsumsi banyak kolesterol.