Ilustrasi sarkopenia
Health

Apa Itu Sarkopenia? Ini Gejala dan Penyebabnya

Kresensia Kinanti
Selasa, 4 Juli 2023 - 10:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sarkopenia atau sarcopenia adalah kondisi dimana tubuh kehilangan massa otot, kekuatan otot, dan fungsi motorik secara progresif.

Penurunan massa dan fungsi otot ini terjadi karena adanya bentrok proses katabolisme (penghancuran) dan anabolisme (pembentukan) di dalam sel otot.

Penyakit sarkopenia dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal tubuh sehingga berisiko tinggi menyebabkan penderitanya mudah terjatuh dan cedera.

Sarkopenia adalah gangguan kesehatan yang umum dialami oleh lansia karena kondisi tersebut dipengaruhi oleh proses penuaan. Namun, beberapa hasil penelitian telah membuktikan bahwa sarkopenia juga bisa terjadi pada orang dewasa yang berusia lebih muda karena gangguan kesehatan tertentu, salah satunya malnutrisi.

Apa gejala sarkopenia?

Orang dengan sarkopenia sering mengalami kelemahan dan kehilangan stamina. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas fisik.
Penurunan aktivitas kemudian menyebabkan hilangnya massa otot lebih lanjut.

Melansir dari beberapa sumber, Selasa (04/07/23) berikut ini gejala umum sarkopenia:
- Kehilangan massa otot
- Stamina menurun
- Kehilangan koordinasi motorik
- Kehilangan kemampuan berjalan dan berdiri
- Berkurangnya kesuburan
- Kesulitan untuk melakukan rutinitas sehari-hari.
- Kesulitan untuk menaiki atau menuruni tangga.
- Keseimbangan tubuh buruk dan mudah terjatuh.
- Ukuran otot mengecil dari biasanya.

Penyebab Sarkopenia

Penyebab paling umum dari sarkopenia adalah proses penuaan alami. Seiring bertambahnya usia, otot-otot dalam tubuh akan kehilangan massa dan fungsinya. Namun, meskipun lebih jarang, beberapa orang dengan gaya hidup aktif juga dapat mengidap sarkopenia.

Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada penyebab lain orang dapat mengalami sarcopenia. Kondisi ini muncul karena ketidakseimbangan antara produksi alami tubuh dan pemecahan sel-sel otot.

Melansir Verrywell Health, Selasa (04/07/23), seiring dengan bertambahnya usia atau penuaan, kondisi ini berkaitan dengan beberapa faktor, termasuk:

- Kurang berolahraga
Penelitian telah menunjukkan bahwa gaya hidup yang kurang gerak dapat menyebabkan sarkopenia dan mempercepat perkembangannya. Hal ini dianggap sebagai faktor utama penyebab kondisi ini.
- Nutrisi yang tidak mencukupi
Malnutrisi (tidak mendapatkan cukup nutrisi yang diperlukan) dapat menyebabkan sarkopenia. Penelitian telah menemukan hubungan yang kuat antara sarkopenia dan asupan protein dan vitamin D yang tidak memadai, dengan beberapa bukti yang mengindikasikan rendahnya kadar vitamin C dan B12 dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit.
- Testosteron yang tidak mencukupi
Seiring bertambahnya usia, produksi hormon tertentu akan berkurang, termasuk testosteron. Penelitian telah menemukan bahwa tingkat testosteron yang lebih rendah berhubungan dengan berkurangnya massa otot dan perkembangan sarkopenia.
- Peradangan kronis
Peradangan kronis (respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi atau kerusakan) dikaitkan dengan sarkopenia. Peradangan dapat timbul dari kondisi kesehatan tertentu atau sebagai akibat alami dari penuaan, yang menyebabkan massa otot melemah atau hilang.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro