Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan kesehatan mental tidak hanya menyerang orang-orang tertentu. Siapa saja dari umur berapapun bisa mengalami gangguan mental .
Gangguan kesehatan mental pada masa remaja termasuk sering ditemui di masyarakat. Pada remaja, gangguan mental merupakan masalah yang signifikan, relatif umum, dan dapat diobati atau diintervensi. Dampak dari gangguan mental ini berbeda-beda tergantung jenis dan orangnya masing-masing.
Dilansir dari The American College Obstetricians and Gynecologist, remaja dengan penyakit mental sering terlibat dalam perilaku bertindak atau penggunaan zat. Hal itu dapat meningkatkan risiko perilaku seksual tidak aman yang dapat mengakibatkan kehamilan atau infeksi menular seksual. Ini dikarenakan beberapa pengobatan kejiwaan dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.
Dilansir dari Turnbridge, delapan bulan pertama pandemi Covid-19 membuat kesehatan mental di kalangan anak usia 12 hingga 17 meningkat sebesar 31 persen.
The National Alliance on Mental Illness (NAMI) melaporkan bahwa sebagian besar kondisi kesehatan mental atau sekitar 75 persen dimulai pada usia 24 tahun. Setengah dari penyakit mental setidaknya dimulai pada usia 14 tahun, tepat saat anak-anak beranjak remaja.
Ini jenis-jenis gangguan kesehatan mental yang umum terjadi pada remaja:
1. Kecemasan
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa empat persen anak usia 10-14 tahun, dan lima persen anak usia 15-19 tahun mengalami gangguan kecemasan. Kebanyakan orang mengalami gejala gangguan kecemasan sebelum usia 21 tahun.
Dilansir dari Healthline, cemas adalah perasaan yang wajar pada diri seseorang. Namun, gangguan kecemasan biasanya diikuti dengan ketakutan yang intens, mengekang, dan terkadang melemahkan diri.
Gangguan kecemasan ini juga memiliki beberapa tipe, di antaranya adalah gangguan panik, fobia, kecemasan sosial, obsesif kompulsif, dan kecemasan perpisahan. Gejalanya sendiri juga berbeda-beda tergantung dengan jenis gangguan kecemasannya.
Gejala yang paling umum pada gangguan kecemasan:
Baca Juga 10 Cara untuk Menjaga Kesehatan Mental |
---|
- pikiran atau keyakinan cemas yang sulit dikendalikan
- kegelisahan
- kesulitan berkonsentrasi
- kesulitan untuk tertidur
- kelelahan
- sifat lekas marah
- sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan
Saat ini, tidak diketahui mengapa kecemasan berkembang pada anak-anak dan remaja. Jika anak-anak dan remaja mengalami kecemasan dalam menanggapi sesuatu yang terjadi di dalam keluarga atau di rumahnya, ada baiknya untuk mendapatkan terapi keluarga.
Ini penting terutama karena anak-anak dan remaja mungkin merasa tidak mudah untuk membicarakan perasaan mereka atau menyadari kecemasan mereka.
2. Depresi
Depresi melibatkan suasana hati yang tertekan atau kehilangan kesenangan dalam suatu aktivitas untuk jangka waktu yang lama. Depresi memengaruhi tiga persen dari usia 15 sampai 19 tahun secara global.
Menurut WHO, ada sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi. Lebih dari 700.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahun. Bunuh diri adalah penyebab utama kematian keempat pada usia 15-29 tahun.
Ada berbagai pola depresi termasuk:
1. Gangguan depresi episode tunggal yang berarti episode pertama dan satu-satunya dari seseorang
2. Gangguan depresi berulang yang berarti orang tersebut memiliki riwayat setidaknya dua episode depresi
3. Gangguan mental bipolar yang berarti bahwa episode depresi bergantian dengan periode gejala manik, yang meliputi euforia atau lekas marah, peningkatan aktivitas atau energi, dan gejala lain seperti banyak bicara, pikiran berpacu, peningkatan harga diri, penurunan kebutuhan tidur, distraksi, dan impulsif perilaku sembrono.
Episode depresi berbeda dari fluktuasi suasana hati biasa. Perasaan ini bertahan hampir sepanjang hari, setiap hari, bahkan setidaknya selama dua minggu. Saat mengalami episode, seseorang mungkin akan merasakan sedih, mudah tersinggung, dan hampa.
Gejala-gejala lain dari depresi:
- konsentrasi yang buruk
- perasaan bersalah yang berlebihan atau harga diri yang rendah
- keputusasaan tentang masa depan
- pikiran tentang kematian atau bunuh diri
- tidur terganggu
- perubahan nafsu makan atau berat badan
- merasa sangat lelah atau kekurangan energi.