Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah anak Anda meminum susu sapi dan kemudian mengalami kembung atau sakit perut. Ini bisa menjadi salah satu gejala laktosa intoleran.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Budi Setiabudiawan menyebutkan laktosa intoleran adalah kondisi ketika seseorang kekurangan enzim laktase.
Susu sapi mengandung laktosa, salah satu jenis gula yang terdapat dalam susu. Di dalam pencernaan laktosa seharusnya dipecah oleh enzim laktase dan kemudian dicerna. Namun, ketika enzimnya tidak ada dalam tubuh, laktosa ini tidak dipecah dan masuk ke dalam usus besar.
Di dalam usus besar, laktosa akan difermentasi oleh kuman-kuman. Akibatnya fermentasi tersebut, perut menghasilkan gas yang berlebihan.
"Makanya gejala utamanya kembung, sering buang angin, bahkan sampai mual dan muntah," papar Dokter Budi dalam webinar, Rabu (20/9/2023).
Selain jadi banyak buang gas, penderita laktosa intoleran juga akan mengalami kondisi fesesnya menjadi asam, sehingga ketika buang air besar akan menyebabkan anus meradang dan kemerahan.
Apa Bedanya dengan Alergi Susu Sapi?
Dokter Budi menjelaskan lebih lanjut bahwa laktosa intoleran gejalanya murni hanya terjadi di saluran cerna.
Sementara itu, alergi susu sapi gejalanya bisa juga terjadi terbanyak muncul di kulit, berupa dermatitis atopik atau eksim sebanyak 35 persen. Kemudian gejala urtikaria atau biduran 18 persen.
Alergi susu sapi juga bisa juga menyerang saluran napas seperti menyebabkan asma dan rhinitis dengan prevalensi masing-masing 21 persen dan 20 persen.
Selain itu, alergi susu sapi juga menyerang ke saluran cerna sehingga menyebabkan diare hingga 53 perseb dan kolik 27 persen.
Selain itu, tak sedikit pula gejala alergi susu sapi sampai mengancam nyawa atau anafilaksis, ketika reaksi alergi menyebabkan kondisi gawat darurat, dengan prevalensi hingga 11 persen.
Pengganti Susu Sapi untuk Anak
Untuk menggantikan konsumsi susu sapi bagi anak yang mengalami laktosa intoleran maupun alergi susu sapi bisa dengan menggunakan susu formula nabati berbahan kedelai atau soya.
"Selain digunakan sebagai alternatif dengan alergi susu sapi bergejala ringan sedang, susu soya tidak mengandung laktosa, jadi ini berguna memenuhi nutrisi pada anak dengan laktosa intoleran," ungkapnya.
Selain itu, susu soya juga memiliki kelebihan yakni mengandung serat. Serat adalah salah satu prebiotik yang merupakan makanan untuk kuman yang menguntungkan untuk usus atau probiotik.
"Kalau prebiotik dan probiotik bagus, akan mengubah sistem imun sel-selnya nanti menghasilkan regulator sehingga akan menyeimbangkan sistem imun. Ini akan menyebabkan percepatan terjadinya penyembuhan alergi susu sapi atau remisi pada anak, tidak alergi lagi terhadap alergi susu sapi," imbuhnya.