Bisnis.com, BANDUNG – Kolesterol adalah lemak alami yang diproduksi tubuh, dan juga berasal dari beberapa makanan yang dikonsumsi.
Kolesterol penting untuk menjaga sel-sel dalam tubuh agar tetap sehat. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit, seperti stroke dan serangan jantung.
Tanda dan gejala
Biasanya, kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, tes darah adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi apakah seseorang mengidapnya atau tidak.
Melalui sampel darah, dokter atau ahli kesehatan akan memeriksa kadar kolesterol baik (HDL), kadar kolesterol jahat (non-HDL), dan trigliserida (jenis lemak yang berada di dalam darah).
Kadar kolesterol bervariasi, tetapi secara umum, untuk jantung yang sehat, tubuh memerlukan kadar non-HDL yang rendah dan kadar HDL yang lebih tinggi.
Kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti:
- Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh
Hal ini mengurangi kemampuan hati untuk membuang kolesterol, sehingga kolesterol akan menumpuk di dalam darah
- Tidak aktif secara fisik
Aktif secara fisik dapat meningkatkan kadar kolesterol 'baik' dan mengurangi kadar kolesterol 'jahat'
- Merokok
Merokok dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi dan menyebabkan tar menumpuk di arteri, sehingga memudahkan kolesterol menempel pada dinding arteri.
Baca Juga 3 Gejala Kolesterol Tinggi di Mata Anda |
---|
Selain gaya hidup yang tidak sehat, kolesterol juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti usia, jenis kelamin, dan faktor genetik.
Komplikasi
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dan endapan lain yang berbahaya pada dinding arteri (aterosklerosis). Endapan ini (plak) dapat mengurangi aliran darah melalui arteri, yang dapat menyebabkan komplikasi, seperti:
- Nyeri dada
Jika arteri yang memasok darah ke jantung (arteri koroner) terpengaruh, tubuh mungkin mengalami nyeri dada (angina) dan gejala penyakit arteri koroner lainnya.
- Serangan jantung
Jika plak robek atau pecah, bekuan darah dapat terbentuk di lokasi pecahnya plak sehingga menghalangi aliran darah atau terlepas dan menyumbat arteri di bagian hilir.
Jika aliran darah ke bagian jantung terhenti, akan mengakibatkan serangan jantung.
- Stroke
Mirip dengan serangan jantung, stroke terjadi ketika bekuan darah menyumbat aliran darah ke bagian otak. (Kresensia Kinanti)