Dalam sejarahnya, Hari Introvert Sedunia dirayakan pertama kali pada 2011. Hari tersebut dicetuskan oleh
psikolog asal Jerman bernama Felicitas Heyne yang menuliskan artikel "Inilah Mengapa Kita Membutuhkan Hari Introvert Sedunia" di situs webnya "iPersonic".
Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa harusnya ada kesadaran dunia yang dipertajam terhadap kekhasan para introvert.
Dia menyoroti beberapa diskriminasi yang dihadapi introvert karena sifat tertutup mereka dan mengeluhkan rendahnya apresiasi terhadap introvert oleh masyarakat umum.
Heyne menyarankan agar Hari Introvert Sedunia dibuat dan dirayakan pada tanggal 2 Januari, tanggal yang dia pilih karena para introvert di seluruh dunia menarik napas dalam-dalam secara kolektif di akhir maraton liburan yang melelahkan yang dimulai dengan Natal dan berakhir pada Tahun Baru.
Lebih lanjut, Heyne pun menyatakan bahwa hanya ada 20-45% intovert di dunia ini. Dengan dirayakannya hari tersebut, dihadapkan masyarakat mengerti bahwa
para introvert bukanlah seorang pemalu dan anti sosial.
Apa Itu Introvert?
Psikiater Swiss Carl Gustav Jung adalah salah satu orang pertama yang mendefinisikan introversi sebagai konsep dalam konteks psikologis.
Dalam bukunya tahun 1921, "Jenis Psikologis," dia berteori bahwa setiap manusia terbagi dalam dua kategori - introvert atau ekstrovert - dan membandingkan introvert dengan dewa Yunani kuno Apollo, yang menyoroti pemahaman.
Dia mengklaim bahwa introvert fokus pada dunia internal refleksi, mimpi, dan penglihatan, yang dapat membuat mereka tidak tertarik untuk bergabung dengan aktivitas orang lain.
Sejak itu, semakin banyak psikolog yang mengembangkan teori yang lebih luas tentang introvert dan introversi.